TEMPO.CO, Milan - Demi mengejar defisit satu gol dari Marseille, Inter Milan menggunakan strategi menyerang guna menghadapi klub asal Prancis itu pada pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu 14 Maret 2012.
Pelatih Inter Milan Claudio Ranieri memilih menggunakan formasi 4-3-3 untuk laga hidup dan mati ini. Ranieri mempercayakan pos depan kepada Diego Milito, Diego Forlan, dan Wesley Sneijder. Posisi dari Sneijder sendiri berada di belakang kedua bomber haus gol itu.
Besar kemungkinan Sneijder berperan memberikan umpan-umpan memanjakan kepada dua penyerang asal Amerika Selatan itu. Untuk lini tengah, Ranieri melakukan perombakan kecil pemain di posisi tersebut.
Javier Zanetti yang biasa beroperasi sebagai bek kanan Inter, dimainkan sebagai gelandang bertahan pada laga ini. Kapten La Beneamata itu akan bahu membahu dengan Dejan Stankovic dan Andrea Poli untuk menguasai lini paling sentral itu.
Merseille sendiri cenderung ingin mempertahankan keunggulannya. Ini terlihat dari formasi yang dipilih Didier Deschamps untuk laga kali ini. Bekas pemain Juventus tersebut menggunakan formasi 4-2-3-1, dan lebih memilih menumpuk pemain di sektor lapangan tengah.
Bila Inter ingin lolos ke fase selanjutnya, mereka harus meraih kemenangan minimal dua gol tanpa balas. Sedangkan Merseille hanya memerlukan hasil imbang untuk melanjutkan nafas mereka di kompetisi elit Benua Biru itu.
Inter Milan (4-3-3): César; Lúcio, Maicon, Samuel, Nagatomo; Zanetti Stanković, Poli; Sneijder, Forlán, Milito.
Cadangan: Castellazzi, Ranocchia, Faraoni, Cambiasso, Obi, Pazzini, Zárate.
Marseille (4-2-3-1): Mandanda; Diawara Azpilicueta, N'Koulou, Morel; Diarra, Mbia; Amalfitano, A.Ayew, Valbuena; Rémy.
Cadangan: Bracigliano, Traoré, Fanni, Cheyrou, Kaboré, Brandão, J.Ayew.
UEFA | SINGGIH SOARES TONCE