TEMPO.CO, London - Keputusan pemilik klub sepakbola Chelsea, Roman Abramovich, memecat manajernya, Andre Villas-Boas, dikritik Ketua League Managers’ Association (LMA), Howard Wilkinson. Abramovich sudah mempekerjakan sembilan manajer dalam kurun waktu delapan tahun terakhir.
“Bagi saya, Roman Abramovich tidak mengetahui prbedaan antara memiliki tim sukses dan membangun sebuah klub yang sukses,” kata Wilkinson.
Keberhasilan Villas-Boas membawa Porto meraih tiga gelar membuat Abramovich tergiur mendatangkannya. Tapi keinginan agar timnya langsung berprestasi harus dikubur dalam-dalam karena Villas-Boas gagal menunjukkan performa impresif bersama Chelsea.
Wilkinson menilai Chelsea harus membentuk tim yang sukses dalam jangka waktu yang tidak singkat. “Bukti menunjukkan bahwa tim sukses dibangun dengan terencana dan waktu jangka panjang serta memiliki visi,” ujar Wilkinson.
Manchester United misalnya, memberi kesempatan kepada Sir Alex Ferguson meski di awal masa kepelatihannya, prestasinya tak memuaskan. Ferguson kini sudah 25 tahun menangani MU, dan menjadikannya klub tersukses di Liga Inggris dengan 19 gelar juara liga.
Barcelona bahkan lebih berani dengan mengangkat pelatih yunior Josep Guardiola menjadi pelatih tim senior. Tapi Guardiola mampu membuktikan kapasitasnya dengan mempersembahkan 13 gelar juara sejak diangkat menjadi pelatih.
“MU telah dibangun oleh Ferguson dan dia telah menanamkan visinya ke klub,” kata Wilkinson. “Barcelona juga telah membangun suatu budaya karena dalam satu dekade Guardiola telah berada dalam budaya itu.”
SOCCERWAY | ANTONIUS WISHNU
Berita terpopuler:
Tanding Perdana, Tristan 'Messi' Demam Lapangan
PSSI Bertemu Klub ISL
Bayern Muenchen Permalukan FC Basel 7-0
Kongres KPSI Bukan untuk Lengserkan Djohar
Tiga Gol Gerrard, Menangkan Liverpool Atas Everton