TEMPO.CO, Milan – Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, berpeluang mengukir sejarah baru sebagai pemain pertama yang menjadi top skorer Serie A dengan dua klub berbeda.
Striker asal Swedia ini mencetak satu gol saat Milan mengalahkan Parma 2-0 di Ennio Tardini Sabtu lalu untuk memantapkan posisinya di puncak daftar Capocannonieri dengan 20 gol, unggul dua gol atas striker Udinese, Antonio Di Natale, yang menduduki posisi kedua.
Posisi ini membuka peluang Ibrahimovic meraih gelar Capocannoniere untuk kali kedua setelah suksesnya pada 2009 dengan mncetak 25 gol saat masih memperkuat Inter Milan.
Ibrahimovic sendiri tampak sangat percaya diri dengan kemampuannya. “Saat saya baru tiba di Italia, mereka bilang saya kurang banyak mencetak gol, tapi kemudian saya memenangi gelar Capocannoniere sehingga mereka tak lagi bisa berkata begitu sekarang,” tegasnya belum lama ini.
Sepanjang sejarah Serie A, belum ada pemain yang mampu meraih gelar top skorer dengan dua klub berbeda. Yang ada adalah para pemain yang meraih gelar top skorer di Serie A dan di liga lain seperti yang dilakukan Christian Vieri, Luca Toni dan Andriy Shevchenko.
Vieri menjadi top skorer Serie A pada 2003 bersama Inter dengan mencetak 24 setelah memuncaki daftar Pichichi di La Liga bersama Atletico Madrid pada 1998 juga dengan 24 gol.
Toni meraih gelar Capocannoniere bersama Fiorentina pada 2006 dengan koleksi 31 gol. Ia kemudian hijrah ke Bayern Muenchen dan menjadi top skorer Bundesliga dengan 24 gol di musim berikutnya.
Sheva menjadi top skorer di liga Ukraina bersama Dynamo Kiev pada 1999 dengan mencetak 18 gol sebelum memuncaki daftar Capocannonieri bersama Milan pada 2000 dan 2004, masing-masing dengan 24 gol.
FOOTBALL-ITALIA | A. RIJAL