TEMPO.CO, Surakarta - Persis Solo membungkam PSS Sleman 3-1 dalam kompetisi Piala Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Selasa, 27 Maret 2012. Gol-gol kemenangan Persis Solo disumbang oleh Javier Rocha pada menit ke-5, Michael Ndumbusi menit 33, dan Ferrianto menit ke-50. Adapun gol PSS Sleman dicetak oleh Nanda Wahyu di menit ke-18.
Gol Javier Rocha berawal dari pelanggaran kiper PSS Sleman, Agung Andri, yang menjatuhkan penyerang Persis Solo, Ilham Hasan, di dalam kotak penalti. Wasit Abdul Malik lantas menunjuk titik putih, yang dieksekusi oleh Javier. Tendangan keras Javier berhasil menggetarkan gawang PSS Sleman.
Ketinggalan satu gol membuat pemain PSS Sleman meningkatkan intensitas serangan. Hasilnya, di menit ke-18, umpan tendangan bebas dari Agus Setiawan berhasil dimanfaatkan Nanda Wahyu. Sundulannya menjebol gawang Persis Solo yang dikawal Sandi Firmansyah.
Persis Solo, yang dilatih Junaidi, tidak mau menerima hasil seri. Serangan demi serangan dilancarkan dengan dipimpin Javier Rocha. Pada situasi tendangan sudut di menit ke-33, Michael Ndumbusi berhasil menyundul bola dan membuat Persis Solo unggul 2-1 hingga babak pertama berakhir.
Di awal babak kedua, Persis Solo kembali melancarkan serangan. Sebuah umpan terobosan dari tengah lapangan berhasil dikejar Ferrianto. Tinggal berhadapan dengan kiper, pemain dengan nomor punggung 17 ini mudah memasukkan bola ke gawang pada menit ke-50.
Menit ke-62, tendangan bebas Javier Rocha tepat mengarah ke kiper Agung Andri. Menit 70, bek Yogi Alfian menendang sambil menjatuhkan diri. Sayang, tendangannya tipis menyamping di sisi kiri gawang PSS Sleman. PSS Sleman punya kesempatan emas memperkecil skor. Menit ke-83, tendangan bebas Anang Hadi susah payah ditepis kiper Sandi.
Manajer Persis Solo, Joni Sofian, mengatakan kemenangan tersebut hasil kerja keras semua pemain. "Seluruh pemain sudah melakukan yang terbaik," kata Joni seusai pertandingan. Dia menilai kemenangan di atas sebagai awal yang baik untuk berkiprah di Piala Indonesia. Kemenangan atas PSS Sleman juga menjadi penambah semangat untuk bertanding di Divisi Utama.
Pelatih PSS Sleman, Widiantoro, mengakui kekalahan timnya. Hal itu disebabkan dia memainkan hampir seluruh pemain cadangannya. "Hanya ada dua pemain inti yang kami turunkan. Lainnya pemain pelapis," ucapnya.
Dia sengaja memainkan pemain muda berusia di bawah 23 tahun untuk menambah jam terbang dan menambah pengalaman bertanding. Juga untuk merotasi pemain inti agar tidak kelelahan. "Sehingga kami tidak terlalu kecewa dengan kekalahan ini," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO