TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI, Timo Scheunemann, mengatakan masih banyak pelatih Indonesia yang salah menetapkan cara melatihnya. "Masih banyak yang tidak mengerti cara pelatihan yang benar," katanya di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, pada 27 Maret 2012.
Menurut Timo, dalam Kurikulum Pelatihan Sepak Bola yang ia susun, tercantum beberapa kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan pelatih Indonesia serta solusi mengatasi hal itu. "Dari dua ratusan halaman kurikulum itu, terdapat beberapa puluh halaman penjelasan tentang kesalahan pelatih."
Berikut beberapa kesalahan itu. Misalnya, dalam pemakaian bola. Menurut Timo, pada umumnya dalam 20 orang pemain, hanya terdapat lima bola saja. Padahal, dalam latihan, seharusnya setiap orang memiliki satu bola sendiri.
Contoh lain tentang pemanasan. Masih banyak pelatih yang mengharuskan pemainnya berlari keliling lapangan untuk pemanasan. "Biarkan pemain langsung mengolah bola. Agar terbiasa. Itu pemanasan mereka," katanya.
Ada pula kesalahan dalam hal perbandingan luas lapangan dengan jumlah pemainnya, atau perbandingan jumlah pelatih dengan pemainnya. "Ada aturannya. Untuk pemain usia tertentu, pelatih hanya boleh mengampu sekian anak," katanya.
Kurikulum Pelatihan Sepak bola yang akan jadi patokan standar para pelatih tim usia muda di seluruh Indonesia itu ditargetkan selesai April ini.
Kurikulum ini rencananya akan disebarkan secara cuma-cuma oleh PSSI kepada semua sekolah umum dan sekolah sepak bola di seluruh Indonesia. Bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga, kurikulum ini juga dapat diunduh di situs kementerian.
MITRA TARIGAN