TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin menegaskan tidak akan berbicara dengan La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), dalam upaya rekonsiliasi sepak bola Tanah Air.
Menurut Djohar, kisruh yang selama ini terjadi hanya antara kepengurusannya dan klub-klub Liga Super Indonesia (LSI). “Kami tidak mengenal mereka (La Nyalla Mattalitti). Kisruh yang terjadi hanya antara PSSI dan klub, bukan dengan organisasi lain,” kata Djohar di Jakarta, Senin, 2 April 2012.
Penegasan Djohar itu menyusul sikap sejumlah klub LSI yang akan menolak menemui utusan PSSI untuk bernegosiasi ulang agar terjadi rekonsiliasi. Dengan rekonsiliasi, diharapkan persoalan dua kompetisi, Liga Prima Indonesia (LPI) dan LSI, selesai secara damai. Mereka menegaskan akan menerima rekonsiliasi bila PSSI melakukan rekonsiliasi terlebih dahulu dengan PSSI pimpinan La Nyalla.
Djohar mengungkapkan upaya rekonsiliasi dengan 12 klub LSI akan terus digeber hingga 15 Juni 2012, seperti tenggat waktu yang dipatok Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). “Mereka kan belum dengar formula rekonsiliasi yang kami tawarkan. Kita bertemu dulu, lihat formula yang kami tawarkan, baru bisa bicara itu (tolak),” ujar Djohar.
FIFA sebelumnya memperpanjang waktu penyelesaian rekonsiliasi kompetisi kepada PSSI hingga 15 Juni 2012. Keputusan itu diambil FIFA dalam rapat Komite Eksekutif di markas FIFA di Zurich, Swiss, pada 29-30 Maret 2012. “Kami bersyukur, karena berkat lobi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.”
Dalam upaya rekonsiliasi, PSSI telah dua kali mengundang klub-klub LSI. Pada kesempatan pertama, yang dilakukan Rabu, 14 Maret lalu, PSSI telah mengundang para klub. Namun, dari 13 yang diundang, hanya Persib Bandung yang memenuhi undangan. Pertemuan kedua digelar pada 29 Maret lalu di Crowne Plaza Hotel Jakarta. Tapi, pada pertemuan lanjutan itu, tidak satu pun klub LSI yang memenuhi undangan.
ARIE FIRDAUS