TEMPO.CO, Bandung - Striker anyar Persib, Marcio Souza, bertekad membuat lini serang lebih tajam selama putaran II Liga Super Indonesia musim ini. Mantan penyerang Persela Lamongan dan Arema Indonesia LSI ini pun siap berduet dengan penyerang 'Along' Noh Alam Shah menggedor jantung pertahanan setiap lawan Maung Bandung.
"Luar biasa kalau bisa duet sama Along. Dia pemain bagus, sudah terbukti kualitasnya selama dua tahun dia main di Indonesia," ujarnya di Kota Bandung, Selasa malam, 3 April 2012. Marcio menjelaskan antar-pemain Liga Super Indonesia rata-rata sudah saling mengenal karakter karena memang sudah sering bertemu di lapangan hijau. Begitu pun antara dia dan Along.
"Kalau saya duet dengan Along, tidak ada masalah, harus bekerja sama 'pegang' bola dengan baik. Kalau misalkan dia (Along) ke luar area, aku harus masuk tutupin kan lubangnya (area yang ditinggal Along)," katanya. Marcio bahkan siap bersaing dengan Along maupun pemain Maung lainnya, seperti Airlangga dan M. Ilham.
"Mungkin nanti pelatihnya bingung pilih pasang siapa (di lini depan). Tapi, kalau ada persaingan, justru setiap latihan atau pertandingan pasti lebih semangat karena saya harus berusaha lebih baik dan lebih baik. Kalau tidak ada persaingan, latihan pun nanti terlalu santai atau malah kurang semangat," kata pemain asal Brasil ini.
Marcio membenarkan orang sering menyebutnya sebagai pemain yang temperamental di lapangan. Namun ia tak keberatan. Alasannya, temperamen bisa menunjukkan semangat bertanding. Namun penyerang 32 tahun ini berjanji akan memperbaiki sikapnya selama di Persib.
"Saya akan perbaiki, temperamen kan boleh, tapi mendapat kartu kuning itu enggak boleh. Kartu kuning saya terus berubah waktu di Deltras (Sidoarjo), Persela (Lamongan), dan Arema. Sekarang harus berubah total, mudah-mudahan di sini (Persib) nanti berubah lebih baik lagi," katanya.
Pemilik nama muslim Ahmad Marcio itu mulai bergabung dalam latihan bersama skuad Maung Selasa petang di lapangan futsal kawasan Jatayu, Kota Bandung. Di Persib, ia kembali memilih nomor punggung 10 seperti saat membela Persela Lamongan dan Arema. Memang, kata dia, selama ini orang acap menilai bahwa pemakai jersey nomor 10 haruslah pemain berkualitas bagus.
"Kalau mental pemainnya kurang kuat, ya pakai nomor 10 itu akan terasa berat dan lalu enggak bisa main bagus. Mudah-mudahan aku pakai nomor 10 ini kausnya masih 'ringan' dan semakin 'ringan'," kata pemain yang bakal dikontrak Persib selama enam bulan itu.
ERICK P HARDI