TEMPO.CO, Sidoarjo - Deltras Sidoarjo harus menelan pil pahit setelah dipaksa menyerah 0-1 oleh Sriwijaya FC dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Gelora Delta, Jumat, 13 April 2012. Gol kemenangan tim tamu dicetak Hilton Morera di menit ke-85.
Kedua tim sempat bermain monoton di babak pertama. Selama 45 menit, nyaris tidak ada peluang berarti yang tercipta dari kedua kubu.
Permainan terasa menggigit setelah waktu jeda. Melalui duet ujung tombak, Sean Daniel Rooney dan James Koko Lomel, Deltras berusaha keras menjebol gawang lawan yang dikawal Ferry Rotinsulu. Tapi rapatnya lapisan belakang Sriwijaya membuat gedoran-gedoran The Lobster tak banyak berarti. Justru Keith Kayamba Gump yang nyaris mencetak gol di menit ke-52. Namun tendangannya masih membentur gawang.
Peluang emas Sriwijaya FC selanjutnya didapat Risky Noviansyah setelah menerima umpan silang Supardi Supar dari sektor kanan. Tapi tandukan Risky meleset tipis ke kanan gawang. Saat pertandingan sepertinya akan berakhir seri, Hilton berhasil mendorong ke garis gawang Deltras. Meski kemudian dihalau penjaga gawang Wahyudi, wasit Doni Setia menyatakan bahwa bola telah melewati garis gawang.
Asa bagi Deltras sempat timbul ketika Doni Setia menunjuk titik putih di menit ke-90. Wasit menganggap kiper pengganti Sriwijaya, Rivky Mokodampit, melakukan pelanggaran terhadap Koko Lomel di petak terlarang. Tapi eksekusi penalti Fachrudin berhasil digagalkan Rivky. Gagalnya penalti Fachruddin disambut koor Deltamania yang meminta agar pelatih Deltras mundur.
Pelatih Deltras, Jorg Peter Steinebrunner, menganggap kekalahan yang diderita timnya hanya karena kurang beruntung. Sebab, menurut dia, kedua tim bermain imbang dan sama-sama memiliki peluang untuk meraih tiga poin. Sudah begitu, eksekusi penalti Fachruddin pun gagal. "Kekalahan kami karena kurang lucky. Ronaldo atau Messi sekalipun kalau belum waktunya menang, ya tidak bisa," kata Steinebrunner.
Mengenai nyanyian penonton yang menghendakinya mundur, Steinebrunner memahami kekecewaan suporter. Dia mengajak pendukung setia tuan rumah berdialog mencari solusi agar prestasi Deltras membaik. "Marilah kita ciptakan suasana seperti di Eropa, pendukung setia tetap militan meski timnya kalah," ujar pelatih asal Jerman ini.
Adapun pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, mengakui kemenangan timnya karena faktor keberuntungan. Tentang monotonnya permainan Ponaryo Astaman dan kawan-kawan, Kas mengatakan hal itu disebabkan cuaca yang terik. Akibatnya, stamina anak-anak asuhnya mudah drop. "Kami masih kecapekan di perjalanan. Saat main, cuacanya panas sekali," katanya.
KUKUH S WIBOWO