TEMPO.CO, London - Roberto Di Matteo dan Josep Guardiola punya beberapa kesamaan. Salah satu yang paling menarik adalah sama-sama mantan pemain yang kini melatih di klub ketika masih bermain. Matteo, yang menangani Chelsea, pernah memperkuat klub itu pada 1996-2002, sedangkan Pep bermain di Barcelona pada periode 1990-2001.
Sebelum pertemuan malam ini, keduanya belum pernah berhadapan sebagai pelatih. Tapi, sebagai pemain, kedua pria yang sama-sama berposisi sebagai gelandang ini pernah bertanding di lapangan, yakni partai Chelsea melawan Barcelona di babak perempat final Liga Champions 2000.
Pada pertandingan pertama, 5 April 2000, Chelsea membungkam Barcelona 3-1di Stamford Bridge. Matteo diturunkan oleh pelatih Gianluca Vialli, sementara Pep duduk di bangku cadangan. Partai kedua di Nou Camp, keduanya main sejak awal. Skor yang sama terulang dan perpanjangan waktu membuat agregat 5-1 untuk keunggulan Barcelona.
Selain kemenangan itu, prestasi Pep sebagai pelatih jauh melebihi Matteo: 3 kali juara Liga Spanyol, 1 Copa del Rey, 3 Super Spanyol, 2 Liga Champions, 2 Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub. Sementara itu, Matteo “hanya” sukses membawa West Bromich Albion ke Liga Primer pada 2009. Itu pun sebagai runner-up.
Menggantikan Andre Villas-Boas pada 4 Maret lalu, Matteo punya catatan mengkilap saat menangani 12 partai Chelsea sejauh ini. Yakni 9 kali menang, 2 seri, dan 1 kalah oleh Manchester City. Termasuk berhasil melaju ke final Piala FA.
Matteo mendapat banyak pujian, bukan hanya dari fan, tapi juga dari para pemainnya yang sempat berseteru pada era Villas-Boas. "Dia brilian. Dia mencintai klub ini dan membawa kembali kepercayaan diri pada tim," kata gelandang Chelsea, Frank Lampard. "Dia berhak mendapat poin."
Dan dua pria brilian yang sama-sama berumur 41 tahun itu akan bertarung dinihari nanti. "Kami senang berada di semifinal untuk kelima kalinya secara berturut-turut," kata Pep. "Ini pencapaian sesungguhnya dan menunjukkan kekuatan klub yang sesungguhnya," Pep menambahkan.
Matteo sadar timnya tak diunggulkan. "Barcelona adalah salah satu tim terbaik dunia," kata dia. "Mereka difavoritkan, tapi kami harus percaya diri. Kami harus menunjukkan kemampuan terbaik untuk mengalahkan mereka. Dan kami percaya bisa melakukan itu," ujar Matteo.
Dan Matteo punya peluang untuk itu. Meskipun Pep pernah memenangi Liga Champions, baik sebagai pemain maupun pelatih, catatannya dalam menghadapi klub Inggris tak begitu baik, yakni 1 menang, 1 seri, dan 3 kalah.
BERBAGAI SUMBER | TITO SIANIPAR