TEMPO.CO, Sao Paulo – Sehari setelah kekalahan Brasil di final sepakbola Olimpiade 2012 lawan Meksiko, Sabtu (11/8), otoritas sepakbola negara itu mengambil langkah yang tak biasa dengan menyalahkan bek Rafael Da Silva sebagai penyebab kekalahan itu.
Bek Manchester United berusia 21 tahun itu melepaskan operan yang tanggung sehingga bisa disambar oleh penyerang Meksiko, Oribe Peralta, yang akhirnya berhasil membobol gawang Brasil saat pertandingan baru berjalan 29 detik.
Sejak itu Brasil mengalami kesulitan untuk menyamakan kedudukan dan mereka semakin terpukul setelah Peralta mencetak gol kedua Meksiko di menit ke-74.
Striker FC Porto, Hulk, sempat membalas satu gol di masa injury, tapi semua itu tak cukup bagi Brasil yang telah lima kali memenangi Piala Dunia, tapi tak pernah merebut medali emas Olimpiade.
Menariknya, Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) terang-terangan menyalahkan Rafael yang diungkapkan di situs resmi mereka. "Bek kanan Rafael tahu ia telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan terciptanya gol pertama Meksiko di final sepakbola Olimpiade 2012 di London.
"Semua itu tak bisa dibantah. Meski begitu, dengan skill dan determinasinya, pemain No. 2 yang masih muda ini tak bisa dinodai oleh kesalahan tersebut."
"Kesalahan itu ada untuk diperbaiki. Rafael tahu itu. Nanti, saat segalanya sudah tenang, ia pasti akan melihat pergerakan itu dan belajar darinya. Pada akhirnya, seperti kata pepatah, melakukan kesalahan adalah sifat manusia dan kita semua belajar dari kesalahan kita."
Kritikan yang dilontarkan CBF ini bertolak belakang dengan sikap para pemain dan pelatih Brasil yang membela Rafael.
Pelatih Mano Menezes mengatakan bahwa Brasil punya waktu selama 89 menit untuk menyamakan kedudukan tapi tak mampu melakukannya sementara striker Neymar mengatakan setiap pemain termasuk dirinya sama-sama bertanggung jawab atas kekalahan itu.
REUTERS | A. RIJAL