TEMPO.CO, Milan - Inter Milan menggeliat bangkit dengan gaya baru. Tim asuhan Andrea Stramaccioni itu terus menang dalam empat laga terakhir Seri A Liga Italia dengan berbekal formasi baru.
Formasi baru itu dipakai untuk menghadirkan permainan yang lebih agresif, dengan menempatkan tiga penyerang serta tiga bek. "Kami ingin mengirimkan sinyal bahwa Inter bisa memenangi pertandingan dengan gaya sangat menyerang, dengan tiga penyerang dan gelandang yang kuat," kata Strama, panggilan Stramaccioni. "Kami menemukan keseimbangan dan kami harus melakukan pendekatan baru selama Wesley Sneijder absen."
Kemenangan terakhir Inter diraih di San Siro atas Siena 2-0, Ahad lalu. Dalam laga itu, Strama memasang Antonio Cassano, Rodrigo Palacio, dan Diego Milito di lini depan. Di sektor gelandang, ia membuat kejutan dengan menempatkan Joel Chukwuma Obi menggantikan posisi Sneijder yang absen. Sedangkan Andrea Ranocchia, Walter Samuel, dan Juan Jesus dipercaya menjaga lini belakang.
Inter, yang sempat dua kali kalah di awal musim ini, tampil menekan dalam laga itu. Mereka akhirnya berhak atas poin penuh berkat gol Antonio Cassano pada menit ke-28 dan Rodrigo Palacio (85). Bagi Cassano, yang bergabung di awal musim dari AC Milan, gol itu adalah yang keempat dalam tujuh laga. Sedangkan Palacio menceploskan gol pertamanya musim ini.
"Cassano jelas memberikan kontribusi penting. Namun, menurut saya, tim Inter ini mewakili semua pemain," kata Strama. "Saya gembira dengan soliditas tim dalam bertahan. Kami bekerja keras untuk meraih hasil ini dan berhasil."
Berkat kemenangan itu, Inter kini menempati posisi keempat klasemen dengan nilai 18 dari delapan laga. Tim itu masih tertinggal empat poin dari Juventus, yang memuncaki klasemen.
AP | REUTERS | NURDIN