TEMPO.CO, London - Roberto Di Matteo menjadi korban terbaru akan kegilaan sang pemilik Chelsea, Roman Abramovich, yang berambisi meraih kesuksesan secara instan. Di Matteo dipecat dari kursi manajer beberapa jam setelah Chelsea kalah dari Juventus, dalam pertandingan Liga Champions, Rabu dini hari 21 November 2012.
Keputusan tersebut tentu mengundang banyak pertanyaan. Kesalahan apa yang telah dibuat manajer asal Italia itu sehingga dipecat. Padahal dia sukses membawa Chelsea merebut Piala FA dan gelar yang paling diidam-idamkan Abramovich, trofi Big Ear, pada musim lalu.
Di Matteo awalnya hanya menjabat sebagai pelatih sementara pada Maret lalu. Atas prestasinya merebut Liga Champions, Abramovich langsung mengganjarnya dengan kontrak sebagai manajer tetap pada akhir musim 2011/2012.
Namun di musim ini Chelsea menorehkan catatan berbeda. Chelsea terancam jadi juara bertahan pertama yang gagal lolos dari babak penyisihan grup Liga Champions. Meski begitu, sangat kecil kemungkinan Di Matteo mendapat surat PHK untuk mempertanggungjawabkan hasil kekalahan dari Juve.
The Blues sendiri masih memiliki peluang lolos, tapi perjuangannya cukup berat karena bergantung pada hasil pertandingan lainnya. Pertandingan terakhir melawan Nordsjaelland harus mereka menangi. Selain itu, mereka juga berharap Shaktar Donetsk bisa mengalahkan Juventus.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan manajer sebelumnya, Andre Villas-Boas, yang berhasil mengantarkan Chelsea lolos ke babak 16 besar. Chelsea sendiri mampu lolos dari fase grup sejak berlaga di kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu dalam 10 musim berturut-turut.
Di Liga Primer Inggris, perjalanan Chelsea kini tengah menurun. Awalnya, Di Matteo membawa Chelsea menjalani start bagus dengan meraih tujuh kemenangan dan sekali imbang dalam delapan laga. Namun, mereka gagal menang dalam empat laga terakhir, menelan dua kekalahan dan sisianya imbang.
Kekalahan terakhir Chelsea dialami ketika melawan West Bromwich Albion. Hasil itu membuat posisi Chelsea yang sempat memuncaki klasemen, harus melorot ke peringkat tiga. Kini mereka tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen sementara, Manchester City.
Menariknya, WBA adalah tim terakhir yang dihadapi Di Matteo dan AVB bersama Chelsea di Liga Primer. Apakah kekalahan dari WBA menjadi sebuah aib bagi Abramovich? WBA sendiri tak pernah menang atas Chelsea sejak 1979, sebelum akhirnya catatan itu putus pada awal Maret 2012 lalu.
Rentetan hasil buruk di atas tampaknya menjadi alasan utama Abramovich memecat manajer berusia 42 tahun itu. Tapi hasil lebih buruk sudah ditorehkan manajer beralis tebal itu. Di musim ini, Di Matteo gagal membawa Chelsea merebut dua gelar yang ada di depan mata.
Gelar Community Shield gagal mereka raih pada Agustus lalu. Melawan City, The Blues takluk 2-3 oleh juara bertahan Liga Primer. Kemudian Chelsea gagal merebut Piala Super Eropa, usai dibantai Atletico Madrid dengan skor 4-1.
Di Matteo memang berjasa, salah satunya membawa Chelsea sebagai tim asal London pertama yang meraih Liga Champions. Namun dia tetap seorang manusia yang tak lepas dari kesalahan. Palu pemecatan sudah diketuk dan hanya membuatnya bekerja selama 262 hari di Stamford Bridge.
BERBAGAI SUMBER | ANTONIUS WISHNU