TEMPO.CO, Jayapura - Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang diberikan kesempatan sampai tiga kali oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dalam menyelesaikan kekisruhan pengurus dan kompetisi.
Penjabat sementara Menteri Pemuda dan Olahraga, Agung Laksono, mengatakan, tak ada sejarahnya sebuah negara diberikan kelonggaran begitu banyak, kecuali Indonesia. “Pemerintah tidak boleh gerasa-gerusu dan sembrono menyikapi masalah ini,” katanya, di Jayapura, Papua, Rabu malam, 19 Desember 2012.
Menurutnya, pemerintah telah diberikan cukup waktu dan AFC telah memberitahukan akan berkunjung ke Indonesia pada awal Januari 2013 mendatang. “Kami akan menunggu kedatangan AFC ke Indonesia,” katanya.
Dia mengharapkan agar Indonesia tak terkena sanksi karena akan merugikan dunia persepakbolaan Tanah Air. Untuk itu, saat ini lebih baik menunggu AFC dan FIFA yang akan datang menemui kubu PSSI, KPSI, dan pemerintah. Namun, pemerintah akan lebih dulu berkoordinasi dengan AFC untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil, termasuk melakukan kewenangan yang tertera pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).
Pemerintah melalui tim Task Force, menurutnya, akan dijadwalkan bertemu dengan Presiden AFC, Zhang Zilong, pada awal Januari 2013 di Indonesia. Pada pertemuan itu akan dibahas langkah apa yang bisa dilakukan pemerintah agar bisa sesuai dengan keinginan FIFA. “Setelah pertemuan itu, barulah kami akan menerapkan kewenangan yang bisa dilakukan pemerintah.”
CUNDING LEVY