TEMPO.CO, Swiss - Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo, tidak setuju dengan cara Kevin Prince-Boateng dalam mengatasi perlakuan berbau rasisme. Menurut Ronaldo, meninggalkan lapangan bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah itu.
"Anda tidak dapat berjalan dengan mudah meninggalkan lapangan," katanya, Selasa, 8 Januari 2013. Boateng mendapatkan perlakuan rasisme ketika AC Milan tengah melakoni laga persahabatan melawan Pro Partia, Kamis lalu, 3 Januari.
Ketika pertandingan memasuki menit ke-26, Boateng yang sedang menggiring bola di tepi lapangan disiuli oleh suporter tim lawan. Tak terima dengan hal itu, Boateng menendang bola ke arah kerumunan suporter tersebut.
Boateng lalu meninggalkan lapangan sambil melemparkan kostumnya ke lapangan. Aksi pemain keturunan Jerman-Ghana itu diikuti oleh rekan setimnya dan ofisial Il Diavolo Rosso. Pertandingan itu pun terpaksa diberhentikan.
Kendati tidak terima dengan cara Boateng, Ronaldo berharap kejadian berbau rasisme itu tak kembali terulang. "Karena, sepanjang waktu, FIFA dan UEFA selalu berbicara tentang fair play dan perang melawan rasisme," ujar pria asal Portugal itu.
Bila hal seperti itu terus berlanjut, Ronaldo memprediksikan isu rasisme akan semakin bertambah besar. "Hitam melawan putih," ujar bekas pemain Manchester United itu. Ia menambahkan, seharusnya semua orang hidup dalam kedamaian.
Sport Mole | Singgih Soares Tonce