TEMPO.CO, Jakarta - Roy Suryo Notodiprojo resmi dipilih menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru. Mulai Selasa 15 Januari 2013 mendatang, Roy Suryo resmi dilantik dan memulai kerjanya. Satu dari tiga tugas utama Roy Suryo adalah mengakhiri masalah dualisme kelembagaan organisasi sepakbola Indonesia.
"Dualisme ini masalah penting, saya kira ini sangat mepet waktu," kata dia, di pelataran Istana Negara, Jumat 11 Januari 2013.
Menurutnya, sekalipun FIFA sudah menunda banned atau sanksi pembekuan kepada persepakbolaan Indonesia, tapi masalah ini tetap penting. "Tapi kalau melakukan intervensi, Statuta (FIFA) melarang," kata dia.
Namun, Roy pasrah jika pada akhirnya FIFA membekukan sistem persepakbolaan Indonesia. "Apa yang dilihat FIFA, dan di-banned belum tentu jelek," ujar Roy. (Baca: Roy Suryo Menpora, Ini Kata La Nyalla)
Ia mencontohkan Yunani, yang juga pernah di-banned FIFA. Tetapi usai sanksi dicabut, Yunani bisa berprestasi. Roy menjanjikan akan berkonsultasi dengan para mantan menteri pemuda dan olahraga seperti Andi Alifian Malarangeng, Hayono Isman dan Agung Laksono.
Yunani terkena sanksi pada tahun 2006 lalu, selama empat hari mulai 3-7 Juli 2006. Alasannya, statuta Yunani lebih mengadopsi aturan negara daripada statuta FIFA. Dalam satu dua hari, organisasi persepakbolaan Yunan menyelaraskan aturannya dengan statuta FIFA sehingga bisa dihapus dalam empat hari. Belakangan Yunani masih berprestasi, di antaranya ikut dalam Piala Dunia. (Baca: Roy Suryo Menpora, Apa Kata PSSI?)
ARYANI KRISTANTI