TEMPO.CO, Malang - Panitia pertandingan Arema Cronous membuat terobosan baru dalam sistem pertiketan untuk menangkal pemalsuan tiket. Sistem tiket baru ini akan diterapkan di tiap laga Liga Super Indonesia (LSI) yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Uji coba pertama akan mulai dilakukan saat Arema menjamu Persisam Samarinda hari ini. Setiap penonton wajib mengenakan gelang kertas berperekat kuat dan menggunakan barcode bila tiket yang mereka tunjukkan asli. Kebijakan menggunakan gelang kertas ini bertujuan untuk menekan kebocoran penjualan tiket hingga nol persen.
“Penerapan itu kami dahulukan dengan sweeping untuk memeriksa keaslian tiket yang dibeli penonton. Bila asli, pergelangan tangan penonton dipasangi tiket gelang dan tiket asli disobek petugas,” kata Abdul Haris, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema Cronous, sehabis acara sosialisasi penggunaan tiket baru, di kantor Arema Cronous di Jalan Kertanegara, Kota Malang, Rabu, 6 Februari 2013.
Kebijakan menggunakan gelang kertas bagi semua penonton sudah disebarluaskan ke Aremania, suporter Arema, lewat koordinator wilayah masing-masing, juga lewat tempat-tempat penjualan tiket. Penonton tetap diharuskan mengantre untuk diperiksa. Panitia akan merazia barang bawaan penonton. Keaslian tiket yang dibawa penonton akan dideteksi dengan lampu ultraviolet yang biasa dipakai untuk mendeteksi keaslian uang.
Pengenaan tiket gelang tidak mengubah harga tiket. Tiket kelas ekonomi Rp 25 ribu, tiket VIP Rp 100 ribu, dan tiket VVIP Rp 150 ribu. Haris berharap penonton tetap membeludak seperti saat Arema menjamu Mitra Kutai Kertanegara, yang disaksikan lebih dari 29 ribu penonton. Pertandingan ini berakhir 3-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
ABDI PURMONO