TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Halim Mahfudz akan membentuk tim verifikasi voter atau pemilik suara Kongres PSSI Solo 2011, untuk diundang sebagai peserta Kongres Luar Biasa PSSI, pertengahan Maret 2013 mendatang.
Namun, ia belum memerinci siapa saja yang akan terlibat dalam tim tersebut. ”Tim itu terdiri dari orang-orang yang mengetahui betul perubahan-perubahan (dalam institusi pemilik suara),” kata Halim di kantor PSSI, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2013.
Halim juga mengatakan akan berkonsultasi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Menurut Halim, keputusan Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sudah jelas melalui surat kepada Menteri Roy bahwa pemilik suara Kongres PSSI di Solo 2011 adalah institusi, bukan perorangan. “Semua mewakili institusi bukan perorangan, baik klub atau pengurus provinsi. Instruksinya (FIFA) sudah jelas apa-apa saja,” katanya.
Halim sebelumnya mengatakan, Komite Eksekutif akan menggelar rapat untuk mempersiapkan Kongres PSSI pada 17 Maret mendatang, termasuk soal verifikasi pemilik suara Kongres PSSI Solo 2011. Rapat yang sedianya dilaksanakan hari Rabu ini juga akan mambahas teknis pelaksanaan kongres.
Pada kesempatan yang sama Anggota Komite Eksekutif PSSI Bob Hippy mengatakan verifikasi pemilik suara Solo memang perlu dilakukan. "Verifikasi itu untuk menentukan siapa yang berhak ikut kongres," katanya. Menurut dia, secara teknis hal itu akan dibicarakan di rapat Komite Eksekutif.
Kongres PSSI pada 17 Maret 2013 bersifat luar biasa. Sebagaimana surat FIFA kepada Menpora, Kongres PSSI 17 Maret mendatang dengan peserta pemilik suara seperti pada Kongres PSSI di Solo 2011. Kesepakatan mengadakan kongres tersebut dicapai setelah Menteri Roy memfasilitasi pertemuan antara La Nyala Mattalitti (Ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) dan Djohar Arifin Husin (PSSI) beberapa waktu lalu. Pertemuan itu juga dihadiri ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo.
Sekalipun kongres itu menjadi harapan rekonsiliasi PSSI-KPSI, potensi adanya jalan buntu tetap ada. Sebab, anggota Komite Eksekutif lainnya, Sihar Sitorus, mengatakan tak tertutup kemungkinan kembalinya empat anggota Komite Eksekutif yang dihukum itu ditolak oleh peserta kongres. ”Jadi kembalinya mereka bergantung pada peserta kongres, mau menerima atau tidak," ujarnya.
Empat anggota Komite Eksekutif yang dimaksud ialah La Nyalla Mattalitti, Tony Apriliani, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan. Mereka dipecat oleh Komite Etik PSSI, namun berdasarkan MoU antara KPSI dan PSSI di Kuala Lumpur status mereka harus diaktifkan kembali.
Dalam pandangan Sihar, pemilik suara Kongres PSSI Solo 2011 tetaplah perwakilan institusi yang diakui PSSI. Padahal, sebelumnya La Nyalla mengingatkan bahwa pemilik suara Solo harus diverifikasi lantaran Djohar pernah menunjuk caretaker setelah sejumlah pegurus provinsi PSSI dibekukan.
GADI MAKITAN
Berita Terpopuler:
Daftar Kenekatan Agus Martowardojo
Beda Soeharto dan SBY Soal Cara Urus Partai
Raffi Ahmad Dilaporkan Orang Ini ke BNN
Ketemu Anwar, Anas Bicarakan Century?
Sebut Kasus Anas Peristiwa Politik Mahfud Dikritik
3 Anggota DPR Diduga Kecipratan Duit Simulator