TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menilai sah semua keputusan yang dihasilkan oleh rapat Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia kemarin. Pasalnya, kata Roy, rapat tersebut dipimpin langsung oleh Djohar Arifin Husin selaku ketua umum dan dihadiri oleh dua pihak yang selama ini berseberangan, yaitu PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
"Rapat juga digelar di sekretariat PSSI. Semua hal yang diputuskan juga telah dilaporkan kepada Menpora. Semua dijelaskan dengan runut oleh pengganti sekjen," kata Roy Suryo di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kamis, 28 Februari 2013.
Rapat itu sendiri menghasilkan beberapa keputusan penting, yaitu pemecatan Sekretaris Jenderal Halim Mahfudz dan perombakan susunan tim nasional. Dalam rapat itu, hadir empat anggota komite eksekutif yang pernah dipecat, yaitu La Nyalla Mattality, Erwin Dwi Budiawan, Roberto Rouw, dan Tony Apriliani. Empat orang itu merupakan perwakilan KPSI.
Adapun komite eksekutif perwakilan PSSI yang hadir adalah Ketua Umum Djohar Arifin Husin dan Mawardi Nurdin. Lima anggota Komisi lain tidak hadir di rapat kemarin. Mereka adalah Farid Rahman, yang juga Wakil Ketua Umum PSSI; Sihar Sitorus; Bob Hippy; Widodo Santoso; dan Tuti Dau. Namun, berbeda dengan empat nama awal, Tuti telah menyatakan setuju dan mengikuti apapun hasil kongres.
"Tidak apa-apa Komeks yang lain tidak hadir. Keputusan ini tidak usah dilawan, toh, semua sudah patuh," kata Roy. Sedangkan Bob menyayangkan sikap Djohar yang menggelar rapat bersama La Nyalla cs. Bob pun menilai hasil rapat tidak sah lantaran empat anggota yang pernah dihukum itu belum secara resmi kembali ke struktur. "Kan belum disahkan via kongres. Pengesahan baru dilakukan pada 17 Maret mendatang," kata Bob.
ARIE FIRDAUS
Berita terpopuler lainnya:
Anas Minta Amir Ungkap Gebrak Meja SBY di Cikeas
Pertemuan di Cikeas, Anas Janji Lindungi Nazar
Anas Urbaningrum: KTA Itu Keselip di Mana
5 Alasan Mahfud Soal Kasus Hukum Anas Urbaningrum
Ibas: Tudingan Terima Duit Hambalang, Lagu Lama
Mahfud: Wajar Saya Simpati pada Anas Urbaningrum