TEMPO.CO, Jakarta - Komite Eksekutif Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mencopot Nilmaizar dari posisi pelatih kepala tim nasional senior lewat rapat pada Rabu kemarin. Posisinya pun digantikan pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco.
Menanggapi keputusan tersebut, Nilmaizar pun angkat suara. "Saya ingin diperlakukan manusiawi," kata Nilmaizar, Jumat, 1 Maret 2013. Nil berharap PSSI segera memberi kepastian kepada dirinya, dengan menerbitkan surat keputusan pemecatan.
Terkait dengan opsi yang ditawarkan PSSI, agar dirinya melatih tim nasional level usia lain, mantan pelatih klub Semen Padang itu memberi jawaban. "Bukan masalah posisi atau apa. Saya hanya ingin kepastian kontrak. Di kontrak saya ditugaskan untuk menangani timnas di Kualifikasi Piala Asia 2015. Artinya, posisi saya jelas di timnas senior. Sekarang disuruh memilih, untuk apa?" kata dia lagi. "Sesuai kontrak saja. Memutuskannya gampang, toh?"
Pejabat teras PSSI memang terbelah dalam menyikapi pemecatan Nilmaizar. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin ingin mengganti Nilmaizar. Adapun komite ad hoc timnas, yang terdiri dari Sihar Sitorus, Bob Hippy, dan Bernhard Limbong ingin mempertahankan Nilmaizar.
Keputusan pemecatan diambil Djohar dalam rapat yang tidak dihadiri tiga orang itu. Djohar justru mengambil keputusan bersama empat anggota komite eksekutif yang pernah dipecat, yaitu La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Edwin Dwi Budiawan, dan Tonny Apriliani. "Saya pun sebenarnya telah berusaha berbicara dengan Djohar, namun sampai saat ini ia tidak memberi kepastian kepada saya. Padahal, ia tahu detail kontrak saya," kata Nilmaizar.
ARIE FIRDAUS