TEMPO.CO, Samarinda - Caretaker atau pelaksana tugas pengurus PSSI Provinsi Kalimantan Timur bentukan Djohar Arifin, membantah dan memprotes kabar yang beredar tentang pencoretannya sebagai pemilik suara pada Kongres Luar Biasa PSSI 17 Maret mendatang. Hal itu ditandaskan Sekretaris Umum PSSI Kaltim, Hasan, saat mendatangi Sekretariat PSSI di Stadion Utama, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2012.
"Saya bersama 17 pengurus Pengprov PSSI dan 4 klub sudah berada di Sekretariat PSSI Senayan. PSSI belum menggelar rapat pimpinan soal siapa voter (pemilik suara) pada Kongres PSSI mendatang. Berita yang beredar ternyata bohong besar," kata Hasan.
Menurut Hasan, keputusan pencoretan pemilik suara oleh tim verifikasi yang dibentuk PSSI masih belum final. Ia menilai banyak berita yang simpang siur seputar hasil verifikasi yang dilakukan Tim Verifikasi tidak benar. Menurut Hasan, berita itu disebarluaskan oleh La Nyalla Mattalitti, Komite Eksekutif PSSI. Hasan juga menegaskan keputusan tentang siapa yang berhak atas suara pada Kongres PSSI mendatang diputuskan melalui rapat pimpinan PSSI.
"Saya bertemu ketua tim verifikasi Agus Jasmin dan Sekjen PSSI Hadiyandra, mereka bilang keputusan siapa saja pemilik suara pada Kongres PSSI mendatang baru akan ditentukan tiga hari mendatang," kata Hasan. Karena itu, ia meminta La Nyalla Mattalitti agar tidak membuat suasana kisruh dengan mengeluarkan pernyataan yang tidak resmi.
Hasan menuturkan kedatangannya ke Sekrtariat PSSI di Senayan, Jakarta, untuk memastikan berita yang beredar di media massa soal penetapan pemilik suara (voter) pada Kongres PSSI. 17 Maret mendatang. Berita tersebut menyebut pengurus PSSI Kaltim dikembalikan pada pengurus yang lama dibawah pimpinan Achmad Amins. Sementara PSSI Kaltim caretaker pimpinan Viktor Yuan dan Sekum Hasan bentukan Djohar Arifin berdasarkan SK PSSI dinyatakan tidak lagi menjadi pemilik suara
"Kami ingin memperjelas kabar yang terlanjur beredar," kata Hasan.
Pada kesempatan terpisah Sekretaris Umum PSSI Kaltim, Budhi Iriawan, menyatakan keptusan tim verifikasi yang mengesahkan siapa yang berhak menjadi pemilik suara pada Kongres PSSI mendatang sudah melakukan tugasbya sesuai dengan amanat FIFA. Menurut dia sebagai peserta kongres Solo, PSSI Kaltim sudah sepatutnya mendapatkan itu.
"Kami optimistis bahwa kami (pengurus lama) yang lebih berhak atas hak suara PSSI Kaltim, bukan caretaker PSSI Kaltim ," kata dia.
Budhi mengaku telah menerima kabar baik itu. Bahkan undangan sebagai peserta Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret nanti sudah dia ketahui.
FIRMAN HIDAYAT