TEMPO.CO, Jakarta - Suasana tidak kondusif terlihat di pemusatan latihan tim nasional Indonesia proyeksi Kualifikasi Piala Asia 2015, menyusul pencoretan 14 pemain asal Liga Super Indonesia (LSI) oleh pelatih kepala timnas, Luis Manuel Blanco seusai makan siang, Jumat, 15 Maret 2013. Sejumlah pemain menunjukkan sikap solider mereka pada para pemain yang dicoret.
Para pemain yang dicoret Blanco ialah Boas Solossa, Imanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Ruben Zanadi, Ferinando Pahabol, Patrich Wanggai, Ricardo Salampessy, Ponaryo Astaman, Tantan, Zulham Zamrun, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Samsidar, dan Zulkifli Syukur.
Pencoretan mereka dipicu alasan indisipliner. Namun, baik tim pelatih maupun manajer timnas, Habil Marati tidak memerinci tindakan indisipliner tersebut. Kecuali Samsidar, 13 pemain lainnya dianggap tidak disiplin karena meninggalkan sesi latihan Jumat pagi.
Akibat pencoretan itu, para pemain yang berasal dari LSI menggalang aksi solidaritas dengan memboikot latihan sesi Jumat sore di lapangan C Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Wakil Badan Tim Nasional, Harbiansyah sempat berusaha menenangkan pemain dan membujuk mereka kembali mengikuti latihan.
"Sudah kalian ikut saja dulu," kata Harbiansyah, memberi penjelasan kepada para pemain di Hotel Sultan, Jumat, 15 Maret 2013.
Para pemain pun akhirnya bersedia menuju tempat latihan timnas setelah latihan yang dipimpin asisten pelatih Jorge Di Gregorio dan pelatih fisik Marcos Connena berlangsung sekitar 30 menit. Namun beberapa dari pemain LSI yang hadir itu tidak datang dengan perlengkapan latihan, seperti Ponaryo Astaman, Ahmad Bustomi, atau Hamka Hamzah.
Latihan sesi Jumat sore itu akhirnya hanya diikuti para pemain asal Liga Prima Indonesia, ditambah lima pemain asal Liga Super, yaitu Syahrizal dari Persija LSI, Victor Igbonefo dari Arema Indonesia, Dedi Hartono dan Faturahman asal Barito Putra, dan Sergio van Dijk asal Persib Bandung.
Sempat ada momen menarik ketika rombongan pemain asal LSI datang ke lapangan C Senayan. Salah seorang rombongan meminta Victor Igbonefo masuk ke ruang ganti dan sempat membuat Igbonefo kebingungan. Tapi akhirnya pemain naturalisasi itu mengikuti permintaan dan bergabung dengan para pemain lain di ruang ganti. Walhasil, hanya empat pemain LSI yang kemudian tetap mengikuti latihan bersama pemain lain.
Berkat bujukan Harbiansyah, para pemain LSI akhirnya ikut berlatih ringan di lapangan. Namun sempat muncul diskusi antara Marcos Connena dengan para pemain. Harbiansyah turut ambil bagian di perbincangan yang berlangsung di sisi utara lapangan.
"Mana ada pelatih yg mencoret pemain sebelum pemain memegang bola dan berlatih. Saya jadi ragu kapasitas dia sebagai pelatih," kata Harbiansyah, seusai perbincangan itu.
Suasana latihan sempat panas akibat beberapa penonton yang hadir di sisi lapangan mencemooh para pemain timnas yang berlatih di bawah instruksi Di Gregorio. Salah seorang pemain, Valentino Telaubun, terpancing emosinya dan menghampiri orang yang menyoraki tim.
Kegeraman pun masih tampak meski latihan telah usai dan para pemain berjalan menuju bus yang menunggu di pinggir lapangan. Pemain senior di timnas, Hamka Hamzah, melontarkan pernyataan provokatif.
"Apa itu pemain naturalisasi. Sini gue tampol-tampolin," kata Hamka Hamzah. Pernyataan itu sempat menarik perhatian banyak orang yang ada di sekitarnya. Pasalnya, di belakang Hamka berdiri pemain naturalisasi Raphael Maitimo.
ARIE FIRDAUS