TEMPO.CO, Surakarta - Mantan Anggota Komite Normalisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hadi Rudyatmo menilai drama di PSSI sudah selesai. "Setelah Kongres Luar Biasa, masalah di PSSI sudah selesai. Sekarang saatnya menapak babak baru," ujarnya di Surakarta, Senin, 18 Maret 2013.
Agar tidak terjadi konflik susulan, dia mengimbau enam anggota Komite Eksekutif yang melakukan aksi walkout pada KLB PSSI itu tidak membuat kisruh baru dan merecoki PSSI. Meski memiliki dasar untuk melakukan walkout, enam anggota komite itu diimbau tetap menghormati dan mematuhi keputusan kongres,
Keenam anggota komite tersebut ialah Bob Hippy, Tuty Dau, Sihar Sitorus, Farid Rahman, Widodo Santoso, dan Mawardi Nurdin. Meski mereka walkout, kongres tetap berjalan lancar dan menghasilkan beberapa keputusan seperti membubarkan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan melebur Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia.
"Mereka jangan bikin masalah baru. Misalnya membuat organisasi tandingan seperti KPSI," kata Rudyatmo. Menurut dia, enam anggota komite eksekutif tersebut harus berbesar hati menerima hasil kongres demi persepakbolaan Indonesia. "Jangan lakukan gerakan apa pun yang bisa menggoyang sepak bola Indonesia," dia menegaskan.
Kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Rudyatmo meminta agar tidak langsung memecat enam anggota komite eksekutif itu. "Sebaiknya pengurus tetap merangkul mereka agar tidak terjadi konflik internal," jelasnya.
Menurut Rudyatmo, tugas baru yang harus segera dilaksanakan pengurus PSSI setelah KLB adalah dengan melakukan reorganisasi pengurus di bawah PSSI, yaitu pengurus provinsi dan pengurus cabang. PSSI diharapkan segera mendorong daerah untuk melakukan musyawarah provinsi dan musyawarah cabang untuk memilih pengurus baru.
Dia menambahkan, tugas PSSI lainnya yaitu menata ulang kompetisi. Setelah peleburan harus ada perbedaan dalam penyelenggaraan kompetisi. "Perlu dibentuk kompetisi profesional seperti ISL dan Divisi Utama. Kemudian di bawahnya ada Divisi 1, Divisi 2, Divisi 3 yang bersifat amatir untuk sarana pembinaan pemain," dia mengusulkan.
Dengan kompetisi seperti itu dia berharap tim nasional tidak kekurangan stok pemain karena sudah ada pembinaan berjenjang. Selain itu pembinaan berjenjang akan memperjelas arah karier seorang pemain sepak bola.
UKKY PRIMARTANTYO
Baca juga:
La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Ini Rekor Terbaru Lionel Messi
Lescott Gantikan Dawson di Timnas Inggris
Lampard Girang Cetak 200 Gol