Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota Komite Eksekutif Diimbau Tak Bikin Ricuh  

image-gnews
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin (tengah),Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalitti (empat kiri), dan Sekjen PSSI Hadiyandra(empat kanan) diapit anggota  Komite Eksekutif (ki-ka) : Jamal Azis, Erwin Dwi Budiawan,  Roberto Rouw, Toni Apriliani, Zulfadli dan Hardi Hasan dalam penutupan Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Indonesia (KLB PSSI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3). TEMPO/Seto Wardhana
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin (tengah),Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalitti (empat kiri), dan Sekjen PSSI Hadiyandra(empat kanan) diapit anggota Komite Eksekutif (ki-ka) : Jamal Azis, Erwin Dwi Budiawan, Roberto Rouw, Toni Apriliani, Zulfadli dan Hardi Hasan dalam penutupan Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Indonesia (KLB PSSI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3). TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta -  Mantan Anggota Komite Normalisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hadi Rudyatmo menilai drama di PSSI sudah selesai. "Setelah Kongres Luar Biasa, masalah di PSSI sudah selesai. Sekarang saatnya menapak babak baru," ujarnya di Surakarta, Senin, 18 Maret 2013.

Agar tidak terjadi konflik susulan, dia mengimbau  enam anggota Komite Eksekutif  yang melakukan aksi walkout  pada KLB PSSI itu tidak membuat  kisruh baru dan merecoki PSSI. Meski memiliki dasar untuk melakukan walkout, enam anggota komite itu diimbau tetap  menghormati dan mematuhi keputusan  kongres,

Keenam anggota komite tersebut ialah  Bob Hippy, Tuty Dau, Sihar Sitorus, Farid Rahman, Widodo Santoso, dan Mawardi Nurdin. Meski mereka walkout,  kongres tetap berjalan lancar dan menghasilkan beberapa keputusan seperti membubarkan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan melebur Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia.

"Mereka jangan bikin masalah baru. Misalnya membuat organisasi tandingan seperti KPSI," kata Rudyatmo. Menurut dia,  enam anggota komite eksekutif  tersebut harus berbesar hati menerima hasil kongres demi persepakbolaan Indonesia. "Jangan lakukan gerakan apa pun yang bisa menggoyang sepak bola Indonesia," dia menegaskan.

Kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Rudyatmo  meminta agar tidak langsung memecat enam anggota komite eksekutif  itu.  "Sebaiknya pengurus tetap merangkul mereka agar tidak terjadi konflik internal," jelasnya.

Menurut Rudyatmo, tugas baru yang harus segera dilaksanakan pengurus PSSI setelah KLB adalah dengan melakukan reorganisasi pengurus di bawah PSSI, yaitu pengurus provinsi dan pengurus cabang. PSSI diharapkan segera mendorong daerah untuk melakukan musyawarah provinsi dan musyawarah cabang untuk memilih pengurus baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menambahkan, tugas PSSI lainnya yaitu menata ulang kompetisi. Setelah peleburan harus ada perbedaan dalam penyelenggaraan kompetisi. "Perlu dibentuk kompetisi profesional seperti ISL dan Divisi Utama. Kemudian di bawahnya ada Divisi 1, Divisi 2, Divisi 3 yang bersifat amatir untuk sarana pembinaan pemain," dia mengusulkan.

Dengan kompetisi seperti itu dia berharap  tim nasional tidak kekurangan stok pemain karena sudah ada pembinaan berjenjang. Selain itu pembinaan berjenjang akan memperjelas arah karier seorang pemain sepak bola.

UKKY PRIMARTANTYO

Baca juga:
La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI

Ini Rekor Terbaru Lionel Messi

Lescott Gantikan Dawson di Timnas Inggris

Lampard Girang Cetak 200 Gol

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

Logo PSSI. (pssi.org)
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).


Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Pemain Timnas Indonesia Andik Vermansah (tengah) dihadang dua pemain Brunie dalam pertandingan final Piala Hassanal Bolkiah di Bandar Seri Begawan, Brunei, Juma (9/3). REUTERS/Ahim Rani
Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.