TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Isran Noor, menyatakan penggantian pelatih tim nasional sepak bola Luis Manuel Blanco oleh Harbiansyah Hanafiah merupakan perbuatan tidak bertanggung jawab. Isran bahkan mengatakan Harbiansyah tidak masuk dalam struktur BTN.
“Dia mengaku sebagai wakil ketua, padahal tidak ada wakil ketua BTN dalam surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Yang ada hanya ketua,” kata Isran saat memberikan pernyataan kepada wartawan di Hotel Atlet Century, Jakarta, kemarin.
Menurut Isran, penggantian pelatih itu dilakukan tanpa sepengetahuannya dan pada saat-saat terakhir mendekati pertandingan kualifikasi Piala Asia 2015 Indonesia melawan Arab Saudi. ”Penggantian itu sengaja dilakukan saat saya tidak ada,” ujarnya.
Isran mengatakan, Luis Manuel Blanco tetap merupakan pelatih resmi timnas. ”Sejak awal keputusan BTN seperti itu,” kata dia.
Sebelumnya, Harbiansyah Hanafiah, yang mengaku sebagai wakil ketua BTN, menggeser posisi Blanco sebagai pelatih kepala timnas. Posisi pelatih kepala diisi oleh Rahmad Darmawan, pelatih klub Arema Indonesia. Rahmad didampingi Jacksen Tiago sebagai asisten pelatih. Menurut Harbiansyah, penggantian itu hanya sementara karena situasi darurat.
Alasan penggantian itu adalah pencoretan 14 pemain asal Liga Super Indonesia oleh Blanco. Pelatih asal Argentina itu beralasan para pemain itu tidak ada di dalam daftar pemain yang dipanggil. ”Memang pemain-pemain itu tidak ada dalam daftar. Pencoretan itu lalu dipakai sebagai alasan (oleh Harbiansyah) untuk menggeser Blanco,” kata Isran.
Isran tak bisa menjelaskan mengapa Harbiansyah memiliki akses untuk mendaftarkan Rahmad Darmawan sebagai pelatih timnas kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menjelang pertandingan melawan Arab. ”Itu yang mestinya saya tanyakan kepada kalian (wartawan),” ujarnya.
Isran mengatakan telah menyiapkan struktur kepengurusan BTN dan akan mengumumkannya sesegera mungkin. "Nama Harbiansyah tidak akan ada dalam struktur itu," kata dia.
Isran menjelaskan, sebelumnya Harbiansyah hanya berposisi sebagai orang yang membantu Isran untuk menjalankan timnas. ”Dia yang datang bilang mau bantu. Ya, saya bilang silakan saja,” ujarnya.
Bahkan Isran mengaku telah menyerahkan uang sebesar Rp 2 miliar kepada Harbiansyah. Uang yang berasal dari sumbangan masyarakat itu, kata Harbiansyah, digunakan untuk biaya operasional timnas, seperti konsumsi, akomodasi, uang saku, dan match fee (uang yang diberikan kepada pemain yang bertanding melawan Arab).
Isran mengatakan mendapatkan informasi bahwa ada pemain yang belum mendapatkan uang saku. Uang saku itu sebesar Rp 2 juta per orang per hari. Sedangkan match fee sebesar Rp 25 juta per orang.
Mengenai langkah selanjutnya, Isran mengatakan program timnas akan tetap berjalan. “Tetapi ini bergantung pada masyarakat. Apakah mendukung saya atau mendukung yang satunya (Harbiansyah),” katanya.
Luis Manuel Blanco mengapresiasi pernyataan Isran. ”Saya memang merasa belum pernah diganti,” ujar pelatih asal Argentina itu. Mengenai 14 pemain yang sempat ia tolak bergabung karena tidak ada dalam daftar, Blanco mengatakan, masih ada kemungkinan pemain-pemain itu ia panggil di kemudian hari jika mereka memang memiliki kualitas bagus.
Blanco mengatakan ia akan memulai kembali program latihan timnas, tanpa bisa menyebutkan kapan waktunya. Ia merencanakan tiga kali uji coba pertandingan internasional bagi timnas untuk meningkatkan rasa percaya diri pemain. Uji coba itu kemungkinan dengan timnas Cile, Meksiko, Paraguay, dan Jerman. Ia juga merasa optimistis dengan kesempatan Indonesia lolos dari kualifikasi Piala Asia 2015.
Dihubungi terpisah, Rahmad Darmawan mengatakan dia telah kembali ke Arema. “Memang saya diminta untuk menangani hanya satu pertandingan melawan Arab,” kata dia. ”Saya ditelepon BTN untuk mengganti sementara karena ada keadaan yang tidak kondusif antara pelatih dan pemain.”
Hingga berita ini ditulis, Tempo belum berhasil menghubungi Harbiansyah. Telepon dan pesan pendek tidak dijawabnya. La Nyalla Mattalitti, yang dahulu mensyaratkan ditetapkannya Harbiansyah sebagai wakil ketua BTN sebagai syarat penyatuan KPSI dan PSSI, juga tidak menjawab pesan pendek dan panggilan telepon Tempo.
Ditanya mengenai SK BTN yang tidak memuat nama Harbiansyah, Sekretaris Jenderal PSSI Hadiyandra, ketika dihubungi Tempo, menyatakan belum mau mengomentari hal itu.
GADI MAKITAN