TEMPO.CO, Palermo - Presiden Palermo Maurizio Zamparini mengecam keras Presiden FIFA Sepp Blatter yang mengatakan sepak bola Italia sangat rasis. Zamparini menegaskan justru yang rasis adalah Blatter.
Minggu ini Blatter menyatakan denda 50 ribu euro (sekitar Rp 627,7 juta) ke Roma untuk nyanyian rasis terhadap Mario Balotelli dan Kevin-Prince Boateng belum cukup. Dendanya harus ditambah. Kabarnya dalam waktu dekat ini Blatter akan memanggil Komisi Disiplin Asosiasi Sepak Bola Itallia (FIGC) soal ringannya denda untuk Roma.
"Apakah Anda melihat masalah besar yang dibuat Blatter tentang nyanyian rasis pada Balotelli? Seolah-olah kita rasis. Tapi yang sebenarnya rasis adalah dia, " kata Zamparini kepada Radio Kiss Kiss seperti dikutip Football Italia, Rabu, 15 Mei 2013.
Zamparini mencontohkan perilaku rasis Blatter terhadap Italia terjadi saat Piala Dunia 2006 di Jerman ketika Gli Azzuri juara. "Tidakkah Anda ingat ketika kami memenangi Piala Dunia ia tidak ingin tangannya memberi piala ke kita?" tambah Zamparini.
"Apa yang kau sebut seseorang yang membenci Italia? Dia tidak pergi ke upacara penyerahan Piala Dunia. Anda takut mengatakan yang sebenarnya," kecam Zamparini. "Dunia baru harus dimulai dengan orang-orang yang selalu mengatakan yang sebenarnya. Dia harus ditendang dari belakang, seperti Michel Platini."
Blatter tidak menyerahkan trofi Piala Dunia di Berlin pada 2006, padahal saat itu ia masih di tribun penonton. Pria Swiss itu justru menyuruh Presiden UEFA Lennart Johansson untuk melakukan tugas penyerahan piala dunia.
FOOTBALL ITALIA | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Menggiring Bola dari AS-Brasil, Pria Ini Tewas
Real Madrid Jajakan Higuain ke Arsenal
Semen Padang Tak Pilih Lawan di 8 Besar Piala AFC
Arsene Wenger Bersaing dengan Rafael Benitez
Mancini Dipecat City, Balotelli Tak Terkejut
Susunan Pemain Benfica Vs Chelsea
Dramatis, Chelsea Juara Liga Europa