TEMPO.CO, Jakarta - Rahmad Darmawan siap menjalani tanggung jawab sebagai pelatih kepala sekaligus manajer tim nasional (timnas) di bawah usia 23 (U-23). “Tidak ada yang susah, sepanjang ada staf yang cakap untuk menangani hal non-kepelatihan,” kata Rahmad saat dihubungi, Ahad, 19 Mei 2013.
Rabu pekan lalu, Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Surya Dharma mengatakan Badan Tim Nasional dan Satlak Prima telah memutuskan Rahmad Darmawan merangkap jabatan manajer dan pelatih kepala bagi timnas U-23. Sebelumnya, jabatan manajer ada pada Edi Nurinda.
Rahmad bertutur, keputusan dirangkapkannya jabatan pelatih sekaligus manajer dibuat saat Badan Tim Nasional (BTN) dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) melakukan rapat sekitar dua pekan lalu. “Saat saya datang, mereka sudah memutuskan hal itu dan saya hanya ditanya apakah saya sanggup,” ujarnya.
Menurut Rahmad, Satlak Prima dan BTN berjanji akan menempatkan orang-orang yang kompeten dalam manajemen tim untuk mendukung tugas-tugas Rahmad. “Dukungan orang-orang yang capable dalam tim adalah syarat yang saya berikan untuk menyanggupi keputusan itu,” ujarnya.
Rahmad mengatakan, sistem pelatih merangkap manajer memang masih belum lazim di Indonesia. “Padahal, negara-negara maju sudah menerapkan itu,” kata Rahmad. Menurut dia, sistem ini terbukti efektif.
“Saya bertugas merancang visi tim dan menerapkannya,” kata Rahmad. Sedangkan soal sarana-prasarana, kata Rahmad, ia akan dibantu staf yang akan berkonsentrasi menyelesaikan masalah itu. Rahmad mengatakan, sistem manajer-pelatih ini sudah pernah diterapkan saat pelatih asal Austria, Alfred Riedl, menangani tim merah-putih.
Pada SEA Games 2011 lalu, Rahmad membawa timnas meraih medali perak. Untuk SEA Games 2013 nanti, Rahmad ditargetkan bisa membawa tim asuhannya meraih medali emas.
GADI MAKITAN