TEMPO.CO, London - Bayern Munchen pantas juara Liga Champions 2012/13. Klaim itu setidaknya benar bila menilik data statistik pertandingan antara Die Roten vs. Die Borussen, dengan skor akhir 2-1 untuk Munchen, Minggu dinihari tadi. Sepanjang laga yang disaksikan oleh hampir 90.000 pasang mata di Stadoin Wembley tersebut, Die Roten total melepas 17 tembakan ke arah gawang.
Borussia Dortmund bukan berarti tidak melawan. Die Borussen hanya terpaut 5 tembakan dari Munchen. Tujuh tembakan Dortmund tepat ke arah gawang, tiga kali membentur pemain belakang Munchen, dan dua tembakan off target. Sedangkan Munchen melepas sepuluh tembakan tepat ke arah gawang, empat meleset, dan tiga kali membentur pemain lawan.
Tidak hanya dalam soal tembakan ke arah gawang saja Munchen unggul atas Dortmund. Die Roten yang menguasai 61 persen ball posession juga unggul di pertarungan bola-bola atas.
Munchen berhasil mengungguli duel udara sebesar 65 persen dari Dortmund. Dan dari semua umpan yang dilepaskan Munchen, 78 persen tepat sasaran, dibandingkan dengan Dortmund yang hanya 72 persen.
Dortmund sebenarnya mampu mengimbangi ball posession yang diterapkan oleh Munchen sejak menit awal melalui serangan cepat sebagai ciri khasnya. Namun Minggu dinihari tadi, yang dihadapi Dortmund adalah tim yang punya flank sama baiknya saat bertahan dan menyerang. Walhasil berkali-kali pressing ketat Dortmund tembus oleh permainan Munchen yang mengalirkan bola dari tengah kemudian mencari celah untuk meyerang melalui dua sayap andalan mereka: Arjen Robben dan Frank Ribery.
Lalu siapa yang berhak dinobatkan sebagai man of the match final Liga Champions yang mungkin, bertempo paling tinggi sepanjang sejarah, Minggu dinihari tadi? Berdasarkan perhitungan statistik Who Scored, gelar bergengsi tersebut hanya layak untuk Arjen Robben. Bukan lantaran golnya yang menjadi penentu kemenangan Munchen--walaupun itu juga krusial--tapi soal kinerja Robben selama 90 menit pertandingan.
Dari 13 pemain Munchen yang turun Minggu dinihari tadi, Robben tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepas tembakan. Sepanjang 90 menit laga sayap tim nasional Belanda tersebut melepas 3 tembakan di mana semuanya tepat ke arah gawang. Dia juga berhasil memberi dua umpan kunci yang salah satunya dituntaskan oleh Mario Mandzukic menjadi gol pertama Munchen.
Kini penasaran Munchen selesai sudah. Setelah sebenarnya berpeluang besar menjadi juara Liga Champions pada dua kesempatan walau akhirnya gagal, Munchen mampu meraih juara pada kesempatan ketiga dengan predikat "sangat pantas".
WHO SCORED | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Duel Kunci Borussia Dortmund Vs Bayern Muenchen
Perjalanan Dortmund Menuju Final Liga Champions
Perjalanan Bayern Muenchen ke Final Liga Champions
Puluhan Suporter Munchen vs. Dortmund Bentrok
Bayern Muenchen, Klub Yang Dibenci Orang Jerman