TEMPO.CO, London - Kepemimpinan wasit Nicola Rizzoli yang lemah dinilai cukup berperan dalam kemenangan Bayern Munchen atas Borussia Dortmund di final Liga Champions 2012/13, Minggu, 26 Mei 2013 kemarin. Menurut mantan wasit FIFA asal Inggris Graham Poll, Munchen seharusnya bermain dengan 9 pemain sejak menit ke-67.
Menurut Poll, dua pemain Munchen --Dante dan Frank Ribery-- mestinya diusir oleh wasit asal Italia itu. Dante secara sembrono melanggar Marco Reus pada menit ke-67 dengan memasang kaki terlalu tinggi hingga mendarat ke bawah perut Reus. Memang Dortmund dapat hadiah penalti, tapi bagi Graham Poll yang memegang lisensi wasit FIFA sejak 1996-2007 tersebut, penalti saja tidak cukup.
"Setelah sudah diperingatkan di babak pertama, Dante tertangkap menendang Marco Reus di bawah perut dan harus dihukum setidaknya dengan kartu kuning kedua," tulis Graham Poll di Daily Mail, Minggu, 26 Mei 2013.
Menurut mantan wasit Liga Primer Inggris yang bertugas sejak 1993-2007 tersebut, Rizzoli nyatanya telah dikekang oleh perspektif "lebih baik menonton 22 pemain bertarung daripada 11 vs. 10 atau bahkan 11 vs. 9".
"Hal ini menyebabkan wasit dipandu untuk tetap mempertahankan 22 pemain di lapangan, khususnya dalam pertandingan final," tambah Poll. Selain Dante, menurut Poll, Frank Ribery seharusnya juga dikartu merah.
Di menit ke-25, terjadi pergumulan di lini tengah antara Frank Ribery dengan Robert Lewandowski. Lewandowski memprovokasi Ribery dengan tarikan-tarikan kecil. Rizzoli yang melihat adegan tersebut tampak membiarkannya untuk menjaga tempo pertandingan.
Ribery kemudian mencoba mengelak dari gangguan Lewandowski dengan melemparkan sikutnya ke wajah Lewandowksi. "Itu jelas pelanggaran karu merah karena Anda akan melihat," kata Graham Poll. "Hebatnya, wasit Italia itu bahkan tidak memberi peringatan kepada Ribery."
"Kita semua lebih suka berbicara tentang pertandingan daripada kesalahan wasit tetapi jika kompetisi akan dipengaruhi oleh apa yang disebut UEFA sebagai 'tindakan brutal', seperti ketika Nani diusir di Old Trafford, maka harus aturan harus ditegakkan secara konsisten--bahkan bila itu mempengaruhi hasil pertandingan final," tulis Graham Poll.
Nani dikartu merah oleh wasit Cuneyt Cakir asal Turki saat Manchester United menghadapi Real Madrid di perempat final Liga Champions 2012/13. Sayap asal Portugal tersebut dianggap mengangkat kaki terlalu tinggi hingga mendarat ke dada Alvaro Arbeloa. Saat itu Nani yang membelakangi Arbeloa tak bisa mengelak untuk "menerjang" Arbeloa yang berlari menyambut bola.
DAILY MAIL | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Kronik Transfer Saga Neymar ke Barca
Skuad Baru Persija Kaget Gaya Bermain di Indonesia
Rekening Gendut Sang Juara, Bayern Muenchen
Neymar Ucapkan Salam Perpisahan untuk Santos
Baldini: Zeman Adalah 'Kesalahan'