TEMPO.CO, Jakarta- Manajemen Persema Malang mempertanyakan hukuman denda dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) karena ofisialnya dinyatakan berperilaku buruk. Alasannya otoritas sepakbola nasional itu sebelumnya tidak pernah memberi teguran tertulis.
“Kalau memang kami dianggap melakukan pelanggaran, seharusnya PSSI memberi teguran tertulis lebih dulu kepada kami,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Operasional Persema, Dito Arief, saat dihubungi, kemarin.
Sesuai dengan rilis dalam situs resmi PSSI, 27 Mei 2013, Komisi Displin PSSI memberi sanksi kepada empat ofisial Persema Malang berupa denda masing-masing Rp 15 juta. Mereka didenda dengan tuduhan berperilaku buruk pada saat pertandingan Liga Prima Indonesia Persema melawan PSIR Rembang pada 26 Februari lalu.
Perilaku buruk yang dimaksud adalah ofisial itu berada di bangku cadangan saat pertandingan, namun mereka belum menyelesaikan administrasi untuk mendapat pengesahan sebagai ofisial. Adapun ofisial-ofisial itu adalah Aldi Doormantoro, Nurkhojin, Harianto, dan Satrio Hadi.
Mengenai hukuman ini, kata Dito, manajemen Persema akan segera melakukan rapat untuk mengambil sikap. Menurut dia, tak hanya Persema yang belum melengkapi keperluan administrasi. ”Saya yakin bahwa ada juga beberapa klub yang administrasinya belum lengkap,” ujarnya.
Tak hanya Persema, beberapa ofisial serta pemain dari klub lain juga tak luput dari sanksi PSSI. Misalnya, Manajer Persiram Raja Ampat, Henry Wairara, dituduh bertingkah laku buruk dengan masuk ke lapangan dan memprovokasi pemainnya agar tidak menerima keputusan wasit sehingga pertandingan terhenti beberapa menit. Henry didenda Rp 50 juta.
GADI MAKITAN
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesh
Berita Terpopuler
Irfan Bachdim Sedih Tak Masuk Timnas Lawan Belanda
PSSI Segera Buka Kantor yang Tersegel
Torres Targetkan Super Eropa untuk Chelsea