TEMPO.CO, Muenchen - Direktur klub Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, memanggil dua pemain Brasil di klub itu: Luiz Gustavo and Dante, pekan terakhir Mei 2013. Pelatih Jupp Heynckess dan Direktur Olahraga Matthias Sammer juga diminta menghadap.
Ada persoalan gawat yang segera harus mereka pecahkan: Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) meminta dua pemainnya itu segera terbang ke Rio de Jeneiro untuk memperkuat Tim Samba melawan Inggris, Ahad 2 Juni 2013. Persoalannya, di saat yang sama, Muenchen juga harus menghadapi VfB Stuttgart di partai final DFB Fokal. Ini laga penting karena mereka butuh menang untuk mencetak treble winner --setelah memenangi Liga Champions dan Bundesliga.
Untuk itu, kehadiran gelandang Luiz Gustavo dan bek tengah Dante tidak bisa ditawar. Tapi Rummenigge, juga Heynckess, tak punya pilihan selain merelakan duo Brasil itu pulang kampung untuk membela negaranya.
Pasalnya, CBF mengancam akan mengakhiri karir dua pemain itu di tim nasional Brasil jika mereka tak memenuhi panggilan tersebut. "Itu keputusan yang tidak adil, tidak manusiawi, biadab dan sama sekali tidak bisa diterima," kata Rummenigge, Kamis, 31 Mei 2013.
Dia juga menyebut ancaman itu sebagai bentuk teror psikologi yang dilakukan federasi Brasil terhadap dua pemainnya. Bayern, kata Rummenigge, sebelumnya telah meminta pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, untuk membicarakan persoalan ini baik-baik. Tapi Big Phil--julukan Scolari-- tak mau ambil pusing. Dia tetap meminta Gustavo dan Dante tiba di Brasil sebelum Sabtu 1 Juni 2013.
Sikap Scolari ini berbeda dengan pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, yang mengizinkan Javi Martinez menuntaskan dulu tugasnya di Muenchen sebelum memperkuat tim nasional Spanyol di Piala Konfederasi Brasil.
Rummenigge tak menyalahkan Gustavo dan Dante. Dia menyebut mereka hanya korban dari kekerasan CBF dan amburadulnya kalender pertandingan yang disusun Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). "Seharusnya jadwal final ini tidak bentrok dengan kalender FIFA," katanya.
Luiz dan Dante sampai saat ini belum berbicara kepada media. Bastian Schweinsteiger, Wakil Kapten Bayern Munchen, mengatakan posisi kedua rekannya itu sungguh sulit. Terjepit diantara kepentingan negara dan klub, kata Schweinsteiger, "Sungguh gila!"
ESPNFC | BILD | AFP | DWI RIYANTO AGUSTIAR