TEMPO.CO, Jakarta - Florentino Perez baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Real Madrid. Tapi nafasnya belum lega benar. Sebab Cristiano Ronaldo, bintang Real Madrid, sampai saat ini belum mau meneken perpanjangan kontrak yang disodorkan klub.
Padahal, sesuai kontrak awal, masa kerja Ronaldo akan habis Juni 2015. Tanpa perpanjangan kontrak, bintang asal Portugal itu akan melenggang kangkung meninggalkan Santiago Bernabeu --markas Madrid-- dengan status free transfer.
Kalau ini terjadi, Madrid akan gigit jari karena tak mendapat apa-apa. Karena itulah, meski masih menyisakan dua tahun, Perez terus bergerilya membujuk Ronaldo segera memperpanjang kontraknya. Salah satu caranya dengan mengiming-imingi kenaikan gaji.
Pada tawaran kontrak terbaru, Madrid menaikkan gaji Ronaldo sebesar Rp 51,8 miliar (4 juta euro) per tahun. Jika Ronaldo tergiur, maka gajinya musim depan akan menjadi Rp 181,4 miliar per tahun --masih jauh di bawah gaji Lionel Messi sebesar Rp 205 miliar per tahun mulai musim depan.
"Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk membuatnya tetap bahagia di Madrid," kata Perez. "Salah besar jika ada yang menyebut pembicaraan kontrak sudah macet. Kami semua berharap dia akan bermain di sini sampai pensiun."
Tapi Ronaldo masih bergeming. Pemain berusia 28 tahun itu belum menyatakan akan bertahan di Madrid atau hengkang. Sikapnya ini melahirkan beragam spekulasi. Harian olahraga A Bola --terbit di Portugal-- menyebut Ronando tak akan melanjutkan karirnya di Madrid karena ia tak bahagia di sana.
Ini bukan kabar baru. Ketidakbahagiaan Ronaldo di Bernabeu sudah terendus sejak akhir tahun lalu. Penyebabnya banyak. Dari konflik dengan bekas pelatih Jose Mourinho, perpecahan di tubuh tim, hingga performa buruk Madrid musim ini. Rentetan kejadian ini membuat kapten tim nasional Portugal ini mutung.
Keadaan menjadi kian rumit ketika Real Madrid menawar Neymar dengan gaji 11 juta Euro per tahun. Tawaran ini mengalahkan gaji Ronaldo yang "hanya" 10 juta Euro per tahun musim lalu. Artinya, Ronaldo dihargai lebih rendah dari Neymar. Meski Neymar akhirnya memilih bergabung dengan Barcelona, tawaran Madrid ini terlanjur menyakiti Ronaldo.
Selain ditawari gaji lebih tinggi, Neymar pun mendapat perlakukan istimewa dengan mendapat hak publisitas hingga 70 persen, hak yang selama ini justru dituntut Ronaldo dari Madrid. Alasan hak publisitas inilah yang, salah satunya, masih mengganjal perpanjangan kontrak Ronaldo.
Saat ini Ronaldo harus menyisihkan 40 persen penghasilan dari hak publikasinya untuk Madrid. Dalam kontrak barunya, Ronaldo meminta hak publisitas 100 persen. Artinya, semua pendapatannya di luar lapangan akan masuk ke kantong pribadinya.
Sekedar catatan, pendapatan musim lalu Ronaldo mencapai Rp 422 miliar. Penghasilan jumbo itu didapat dari kontrak-kontrak ekslusif dari Nike, Castrol, Clear Shampoo, Mobitti, Konami, dan Banco Espririto Santo. Sementara gaji dari Real Madrid hanya menyumbang Rp 129 miliar.
Yang pasti, ini bukan kali pertama Ronaldo bermain tarik-ulur dengan Madrid soal perpanjangan kontrak. Desember tahun lalu, kisah serupa juga terjadi. Ronaldo ketika itu dikabarkan juga tak akan memperpanjang kontrak. Madrid pun menaikkan gajinya. Setiap akhir musim, cerita ini selalu terjadi.
MARCA | FOOTBAL ESPANA | ABOLA | DWI RIYANTO AGUSTIAR
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Berita terkait:
Wakil Gubernur Bujuk Damai Pramugari Sriwijaya Air
Asosiasi Penumpang: Pemukul Petugas KRL Ditindak
Pramugari Sriwijaya Air Sepupu Indra Bekti
Dasar Pramugari Larang Pakai Ponsel dalam Pesawat