Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Italia Kalahkan Jepang 4-3

image-gnews
Pemain Italia Sebastian Giovinco (tengah) mencetak gol kemenangan ke gawang Jepang, dalam pertandingan di grup A Piala Konfederasi yang berlangsung di Recife, Brazil, (20/6). Italia menang 4-3. REUTERS/Ivan Alvarado
Pemain Italia Sebastian Giovinco (tengah) mencetak gol kemenangan ke gawang Jepang, dalam pertandingan di grup A Piala Konfederasi yang berlangsung di Recife, Brazil, (20/6). Italia menang 4-3. REUTERS/Ivan Alvarado
Iklan

TEMPO.CO, Recife - Mencontek kreatif. Tadinya itu konsep yang ada di kepala pelatih kepala tim nasional Jepang, Alberto Zaccheroni, ketika menghadapi Italia di lanjutan Piala Konfederasi 2013. Ia ingin mencontoh cara bermain Spanyol dalam "menjinakkan" Azzurri (julukan Italia) di final Piala Eropa 2012: menguasai bola lebih banyak agar Italia tidak bisa mengembangkan permainan.

Namun apa daya. Jepang memang bukan La Furia Roja (julukan Spanyol), yang memiliki pemain seperti Xavi Hernandes dan Andres Iniesta di lini tengah. Walhasil, di akhir pertandingan tim samurai Biru (julukan Jepang) tetap kalah 3-4 dan tersingkir dari turnamen.

"Idenya memang ingin bermain kurang-lebih sama dengan cara main Spanyol atau Barcelona. Mencoba menekan dan mempertahankan penguasaan bola selama mungkin," kata Zaccheroni seusai pertandingan, membocorkan strategi yang disiapkannya ketika menghadapi Italia.

Meski kalah, toh, pujian tetap deras mengalir kepada tim Jepang. Juara Asia itu dinilai sebenarnya layak mendapat minimal satu poin dari pertandingan lawan Italia karena tampil dominan sepanjang laga. Mereka bermain mendekati cara Spanyol, persis seperti keinginan Zaccheroni. Berdasar statistik, Jepang memang menguasai bola lebih banyak dibangin Italia. Makoto Hasebe cs menguasai 58 persen berbanding 42 persen milik Italia. Mereka pun mencetak peluang lebih banyak: melepaskan 23 tembakan ke gawang, dengan sembilan di antaranya on target. Bandingkan dengan Italia yang memiliki 14 tembakan ke gawang, dengan hanya lima di antaranya tepat sasaran.

"Sejujurnya, kami memang lebih layak menang ketika menghadapi Meksiko. Melawan Jepang kami berjuang sangat keras. Pertandingan melawan mereka sangat sulit," kata pelatih Italia, Cesare Prandelli, mengomentari Jepang.

Bertanding di Arena Penambucano, Jepang memang mengejutkan penonton yang hadir di stadion ketika unggul cepat 2-0 atas runner-up Piala Eropa 2012 itu melalui gol penalti pemain incaran AC Milan, Keisuke Honda di menit ke-21. Penalti diberikan wasit setelah Gianluigi Buffon menjatuhkan Shinji Okazaki di kotak penalti. Di menit ke-33, Shinji Kagawa menggandakan keunggulan Jepang, memanfaatkan sepak pojok. Italia memperkecil kedudukan melalui pemain asal klub AS Roma Daniele De Rossi di menit ke-41, dan menyamakan kedudukan 2-2 setelah pemain belakang Atsuto Uchida mencetak gol bunuh diri di menit ke-50.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juara Piala Dunia 2006 itu kemudian berbalik unggul 3-2 di menit ke-52 melalui penalti penyerang Mario Balotelli. Mendapat dukungan penonton yang hadir di stadion membuat Jepang bersemangat dan sanggup menyamakan skor di menit ke-69 melalui Okazaki. Tapi Italia menutup pertandingan dengan skor 4-3, setelah pemain mungil asal Juventus, Sebastian Giovinco mencetak gol di menit ke-86.

"Kami sebenarnya tidak layak menang atas Jepang. Kami menderita akibat tekanan mereka. Jepang unggul di setiap perebutan bola," kata pemain tengah Italia, Emanuele Giaccherini, mengomentari hasil pertandingan.

Pengakuan atas kualitas Jepang pun tidak hanya datang dari personal di tim Italia. Media olahraga Italia, Corriere dello Sport menyebut anak asuh Prandelli hanya menang beruntung atas Jepang. Adapun Zaccheroni dipuji karena mampu merancang skema yang berhasil mematikan lini tengah Itaila. "Ia (Zaccheroni) menempatkan Okazaki lebih melebar. Kagawa juga bermain bagus dan menekan sayap kanan Italia yang diisi Alberto Aquilani," tulis Corriere, memerinci kunci sukses permainan Jepang.

FOOTBALL ITALIA | ESPN | FIFA | ARIE FIRDAUS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beragam Taktik Sepak Bola Modern, Tiki-Tika hingga Gegenpressing

31 Desember 2021

Beragam Taktik Sepak Bola Modern, Tiki-Tika hingga Gegenpressing

Saat ini taktik sepak bola modern semakin berkembang. Berikut ini empat taktik yang banyak dipakai para pelatih.


Kalla: Pemain Bola Bukan Hanya Fisik Hebat, tapi Juga Otak Jalan

1 Agustus 2018

Aksi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjajal sepeda BMX saat meninjau arena Asian Games 2018 cabang olahraga BMX di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat, 29 Juni 2018. JK terlihat kagok saat menaiki sepeda BMX yang berukuran rendah. TEMPO/Maria Fransisca Lahur
Kalla: Pemain Bola Bukan Hanya Fisik Hebat, tapi Juga Otak Jalan

Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan pemain sepak bola tidak hanya membutuhkan fisik yang kuat, namun juga otak yang cerdas.


Toni Sucipto Yakin Persib Mampu Tekuk Semen Padang

9 September 2017

Pesepakbola Persib Bandung Tony Sucipto (kanan) mengejar bola dengan kawalan pesepakbola Arema Cronus Antonio Putro Nugroho (kiri) pada laga lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, 27 Agustus 2016. ANTARA/Fahrul Jayadiputra
Toni Sucipto Yakin Persib Mampu Tekuk Semen Padang

Menurut Toni, dirinya tidak mau tahu dengan urusan kondisi Kabau Sirah yang tengah terseok-seok di papan bawah klasemen sementara Liga 1.


Ini Kunci Sukses Billy Keraf Persib dalam Membobol Gawang Lawan

6 September 2017

Pemain muda Persib, Fulgensius Billy Paji Keraf. (persib.co.id)
Ini Kunci Sukses Billy Keraf Persib dalam Membobol Gawang Lawan

Dalam pertandingan Persib melawan Sriwijaya FC, Billy Keraf menceploskan bola ke gawang skuad Laskar Wong Kito,


Lama Cedera, Ichsan Kembali Perkuat Starting Eleven Sriwijaya FC

27 Mei 2017

Pemain muda Sriwijaya FC, Ichsan Kurniawan. Tempo/Parliza Hendrawan.
Lama Cedera, Ichsan Kembali Perkuat Starting Eleven Sriwijaya FC

Ichsan bertekad akan kembali memperkuat Sriwijaya untuk melawan Madura United, malam ini.


Video Unik: Kiper Cetak Gol Cantik dari Depan Gawangnya Sendiri  

26 April 2017

Kiper Bolivar, Matias Dituro. (Titular.cl)
Video Unik: Kiper Cetak Gol Cantik dari Depan Gawangnya Sendiri  

Kiper Bolivar, Matias Dituro, mampu mencetak gol dari tendangan di depan gawangnya sendiri.


Muenchen Imbangi Mainz 2-2 Pada Menit 73

23 April 2017

Pemain Augsburg Martin Hinteregger menyundul bola dalam pertandingan Bundesliga Jerman antara Borussia Dortmund dan Augsburg di Dortmund, 21 Desember 2016. AP/Martin Meissner
Muenchen Imbangi Mainz 2-2 Pada Menit 73

Serangan demi serangan dilakukan Muenchen namun tak mampu membuat mereka membalikkan keadaan.


Hasil Piala FA: Kalahkan Tottenham 4-2, Chelsea Lolos ke Final  

23 April 2017

Hasil Piala FA: Kalahkan Tottenham 4-2, Chelsea Lolos ke Final  

Chelsea mengalahkan Tottenham Hotspurs 4-2 dalam laga semifinal Piala FA di Stamford Bridge.


Liverpool Tertinggal 0-1 dari Stoke di Babak Pertama

9 April 2017

Pemain Timnas Irlandia, Jonathan Walters (kedua kanan), berhadapan dengan pemain Bosnia-Herzegovina, Muhamed Besic, dalam laga kualifikasi Piala Eropa 2016, di Stadion Aviva, Dublin, 17 November 2015. Action Images via Reuters / Lee Smith
Liverpool Tertinggal 0-1 dari Stoke di Babak Pertama

Jonathan Walters menanduk bola umpan silang Xherdan Shaqiri demi membawa Stoke unggul 1-0 atas tim tamu.


Essien, Cole, Maitimo Latihan Terpisah, Ini Alasan Pelatih Persib  

5 April 2017

Michael Essien, Rafael Maitimo, dan Carlton Cole, mengikuti latihan di lapangan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, 3 April 2017. Para pemain baru Persib itu mulai berlatih untuk mempercepat adaptasi dengan gaya bermain Persib. TEMPO/Prima Mulia
Essien, Cole, Maitimo Latihan Terpisah, Ini Alasan Pelatih Persib  

Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman memfokuskan diri pada peningkatan fisik Michael Essien, Cole dan Maitimo.