TEMPO.CO, Miami - Miami Heat berhasil back to back atas San Antonio Spurs di Game 7 dengan skor 95-88. Kemenangan di hadapan pendukung setia yang memadati American Airlines Arena itu sekaligus memastikan Heat mempertahankan gelar juara NBA yang mereka rebut musim lalu.
Itu adalah gelar juara ketiga Heat sepanjang keikutsertaannya di NBA. Miami Heat pertama kali meraih gelar pada 2006 lalu. Le Bron "King" James tampil gemilang memimpin Heat juara dengan mengoleksi 37 poin.
"Bagiku, aku tidak mengkhawatirkan apa yang orang katakan tentang diriku," kata James di panggung kejuaraan, seperti dikutip New York Times, Kamis, 20 Juni 2013.
Raihan James bersama Heat musim ini di final semakin istimewa. Ini adalah final kedua James setelah 2006 lalu berhasil meraih 37 poin dan 12 rebound di partai puncak untuk menutup perlawanan sengit Spurs yang mengincar gelar kelima bersama Tim Duncan.
Duncan, salah seorang pebasket terbesar sepanjang sejarah, harus mengalami kekalahan pertamanya di final. Dia sudah tampil lima kali di final, tapi baru kali ini, di hadapan Le Bron James, dia kalah.
Pahit bagi Duncan karena musim ini bisa jadi finalnya yang terakhir. Usianya sudah 37 tahun, tidak muda lagi untuk bersaing dengan bintang berusia emas macam Le Bron James.
Kemenangan Heat di Game 7 ini sekaligus membuat mereka sejajar dengan LA Lakers, sabagai satu-satunya tim pascaera Jordan yang mampu menang di Game 6 dan Game 7. Setelah melakoni Game 5 final musim ini, Heat sempat tertinggal 3-2, namun bangkit pada Game 6 dengan menang 103-100, dan akhirnya menang di Game 7 dengan skor 95-88 untuk memastikan gelar juara NBA 2012-2013.
NEW YORK TIMES | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Tim Eropa Mulai Rewel dengan Iklim di Brasil
Italia Kalahkan Jepang 4-3
De Gea Bujuk Thiago Alcantara ke MU