TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta siap menerima keputusan apa pun dari PT Liga Indonesia, operator Liga Super Indonesia, mengenai status pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung, yang batal terlaksana di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2013, "Bagi kami tidak masalah apa pun keputusannya," kata Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo, saat dihubungi, Ahad, 23 Juni 2013.
Menurut Benny, Persija telah melakukan semua prosedur dengan benar. "Kami hadir di lapangan dan melakukan pemanasan sesuai instruksi," kata dia.
Pertandingan itu tidak terlaksana menyusul pencegatan dan perusakan bus yang mengangkut pemain Persib di Jalan Jenderal Gatot Subroto, sekitar satu kilometer dari Senayan. Perusakan dilakukan sekelompok orang yang mengenakan atribut Persija Jakarta. Manajer tim Persib yang merasa keselamatan pemainnya terancam, kemudian memustuskan untuk tidak melanjutkan ke Senayan.
Pertandingan Persija melawan Persib tersebut dijadwalkan berlangsung tanpa penonton. Kepolisian Daerah Metro Jaya tidak memberi izin pertandingan dengan penonton bagi Persija pada akhir pekan.
Menurut Benny, perusakan bus pengangkut pemain Persib itu tidak ada hubungannya dengan Persija. "Jangan kaitkan penyerangan itu dengan kami," ujarnya.
Menurut Benny, keputusan tanding ulang akan lebih adil. "Pertandingan dilaksanakan di tempat yang netral sekalipun, bukan masalah bagi kami," kata dia.
Persija berada di posisi ke-10 klasmen sementara Liga Super Indonesia dengan poin 29, hasil 25 kali bertanding, 8 kali mennag, 5 kali seri, 12 kali kalah. Persib di urutan keempat dengan nilai 47, hasil 24 kali bertanding, 14 kali menang, 5 kali seri, 5 kali kalah.
"Kalaupun ada pihak yang harus dihukum soal penyerangan kemarin, hukuman itu seyogyianya tidak dibebankan pada Persija. Kami sudah melakukan semua prosedur dengan benar," kata Benny lagi.
GADI MAKITAN