Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuntut Gaji, Pemain PSMS Medan Terancam Sanksi

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Aksi demontrasi sejumlah peman PSMS Medan, yang menuntut pembayaran tunggakan gaji mereka beberapa waktu lalu, berujung pahit. Alih-alih mendapat uang, mereka kini justru terancam saksi dari Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sekretaris Jenderal PSSI Joko Drioyono mengatakan 11 pemain yang menuntut hak mereka itu telah melanggar etika karena melakukannya dengan jalan demontrasi. "Jangan sampai penyelesaian yang tidak sesuai dengan etika menjadi sesuatu yang dibenarkan," katanya di Hotel Atlet Century, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2013.

Komisi disiplin akan menyelidiki semua organ PSMS, termasuk manajemen dan pemain, atas kasus demontrasi tersebut. Menurut dia, siapa pun bisa terkena hukuman. "Dalam kasus pelanggaran disiplin, penyebaran kebencian yang dilakukan pemain di lapangan saja bisa kena masalah, apalagi ini," ujarnya.

Menurut Joko, kasus sengketa gaji semestinya diselesaikan melalui tahapan penyelesain yang telah ada di organisasi. Jalur itu dimulai dengan mediasi. Jika mediasi gagal, Komite Status dan Alih Status Pemain akan mengambil alih. Jika gagal juga, jalur berikutnya adalah badan penyelesaian sengekta, yang saat ini, kata Joko, sedang dirintis PSSI. "Pemain harus yakin bahwa kontrak mereka dilindungi. Jadi cara penyelesaiannya bukan dengan teriak-teriak karena hubungan pemain dengan klub tidak bisa disamakan dengan hubungan buruh dengan perusahaan."

Sebelumnya, sebanyak 11 pemain PSMS Medan melakukan aksi demonstrasi di kantor PSSI, Jakarta, sejak 3 pekan lalu, mereka menuntut pelunasan gaji yang ditunggak selama 10 bulan. Aksi demonstrasi ke PSSI itu mereka tempuh dengan alasan manajemen PSMS sulit ditemui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

GADI MAKITAN


Berita terpopuler:
Spanyol Kena 'Kutukan', Italia Anti-catenaccio  
Del Bosque: Italia Luar Biasa  
Resmi, Madrid Ikat Isco untuk Lima Musim
Lawan Italia, Reina Dukung Casillas Jadi Starter
Casillas: Spanyol Beruntung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Bobotoh Dilarang ke Stadion 5 Tahun Imbas Kerusuhan Persib Bandung vs Dewa United

11 Desember 2023

Logo Liga 1 2023-2024. Istimewa
3 Bobotoh Dilarang ke Stadion 5 Tahun Imbas Kerusuhan Persib Bandung vs Dewa United

Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi larangan datang ke stadion seluruh Indonesia selama lima tahun kepada tiga suporter Persib Bandung.


Erick Thohir Berjanji Copot Oknum Nakal di PSSI

22 Juli 2023

Ketua Umum PSSI Erick Thohir didampingi pelatih Indra Sjafri saat meninjau seleksi timnas U-17 Indonesia di Persija Training Ground, Nirwana Park, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu, 22 Juli 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Erick Thohir Berjanji Copot Oknum Nakal di PSSI

Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara mengenai sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI kepada 4 klub Liga 1.


PSSI Jelaskan Penyebab Hukuman Pengurangan Poin Imbas Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan

21 Juli 2023

Dari kiri ke kanan: Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga dalam sesi jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023. TEMPO/Randy
PSSI Jelaskan Penyebab Hukuman Pengurangan Poin Imbas Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan

PSSI, PT LIB, dan Komisi Disiplin sudah membahas wacana pengurangan poin imbas kerusuhan suporter di Liga 1.


Soal Kerusuhan Suporter di Liga 1, Erick Thohir Sebut Indonesia Bisa Kena Hukum FIFA

21 Juli 2023

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui seusai jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023. TEMPO/Randy
Soal Kerusuhan Suporter di Liga 1, Erick Thohir Sebut Indonesia Bisa Kena Hukum FIFA

Erick Thohir mengingatkan Indonesia masih dalam pantauan FIFA dan berpotensi dihukum jika kerusuhan suporter terus terjadi.


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup, Ada Temuan 42 Botol Miras di Tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022

Tragedi Kanjuruhan terjadi akibat kerusuhan antara suporter usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022. Hingga saat ini, korban tewas telah mencapai 130 jiwa dan menjadikannya sebagai bencana sepak bola terbesar kedua di dunia. REUTERS
Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup, Ada Temuan 42 Botol Miras di Tragedi Kanjuruhan

Komite Disiplin PSSI telah menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk ketua panitia pelaksana Arema FC, Abdul Haris, dalam Tragedi Kanjuruhan.


Komisi Disiplin PSSI Beri 3 Sanksi Ini untuk Arema FC Usai Tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) didampingi Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing (kanan) memberikan keterangan pers terkait dugaan pengaturan skor Perserang Serang pada Liga 2 2021 di Kantor PSSI, Jakarta, Sabtu, 6 November 2021. Pengaturan skor diduga terjadi dalam tiga pertandingan, yaitu saat melawan RANS Cilegon, Persekat Tegal, dan Badak Lampung. ANTARA/M Risyal Hidayat
Komisi Disiplin PSSI Beri 3 Sanksi Ini untuk Arema FC Usai Tragedi Kanjuruhan

Usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI melarang Arema FC bertanding di Malang. Ketua Panpel dan Keamanan dilarang berkiprah di sepak bola selamanya.


2 Bobotoh Persib Tewas di Piala Presiden 2022, Ini Reaksi Komisi Disiplin PSSI

18 Juni 2022

Dua suporter atau bobotoh yang meninggal saat menyaksikan laga Persebaya vs Persib di ajang Piala Presiden 2022 di GBLA, Bandung, 17 Juni. (Instagram/@officialvpc)
2 Bobotoh Persib Tewas di Piala Presiden 2022, Ini Reaksi Komisi Disiplin PSSI

PSSI melalui Komite Disiplin akan menginvestigasi kasus meninggalnya dua orang suporter saat laga Persib vs Persebaya di Piala Presiden 2022.