TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional sepak bola senior akan memulai latihan pada Kamis, 11 Juli 2013, untuk mempersiapkan diri menghadapi klub Liga Primer Inggris, Arsenal, Ahad pekan ini.
Sebanyak 24 pemain yang telah dipanggil dijadwalkan tiba di Jakarta Rabu, 10 Juli 2013. Menurut Sekretaris Badan Tim Nasional (BTN) Sefdin Syaefudin, pemain-pemain diberi waktu beristirahat terlebih dahulu setibanya mereka di Hotel Sultan.
"Sekalipun harinya sama, jam kedatangan pemain berbeda-berbeda karena titik keberangkatan mereka tidak sama," kata Sefdin lewat telepon, Selasa, 9 Juli 2013. "Pemain yang berangkat dari Jayapura baru akan datang malam hari."
Lantaran bertepatan dengan bulan puasa, latihan yang bertempat di Lapangan Tim Nasional Gelora Bung Karno itu nasional akan dimulai sore dan malam hari. "Paginya mereka akan beristirahat," kata Sefdin. Sore hari, pemain hanya akan menjalani latihan taktis yang tidak berat. Latihan penuh baru akan dilakukan pukul 19.00.
Latihan yang bersifat terbuka untuk umum, kata Sefdin, baru akan dimulai Jumat atau Sabtu, 13 Juli 2013 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sedangkan tim Arsenal, ujar Sefdin, akan tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2013 pukul 14.00. "Latihan resmi akan dilaksanakan Sabtu pukul delapan malam," ujarnya. Menurut Sefdin, latihan tim Arsenal tidak akan berbenturan dengan jadwal latihan timnas. Pada Sabtu, Boaz Solossa dan kawan-kawan dijadwalkan berlatih pukul 22.00.
Sedangkan untuk Stefano Lilipaly yang saat ini bermain di klub Belanda Almere City, Sefdin mengatakan surat sudah dikirim ke klub kemarin, 8 Juli 2013. Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari klub. Kalaupun Stefano nantinya terkendala sehingga tak bisa memperkuat tim nasional melawan Arsenal, ujar Sefdin, ia tetap bisa berkesempatan bermain melawan Liverpool pada 20 Juli 2013.
GADI MAKITAN
Terhangat:
Karya Penemu Muda| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL |Bencana Aceh
Terpopuler:
Hasil SBMPTN Diumumkan Pukul 17.00 Hari Ini
Diperiksa Tiga Jam, Maharani Hanya 'Permisi'
Suap Daging Impor, KPK Kembali Periksa Maharani
Beruang Salju Ini Hentikan Laju Kapal Raksasa
KPK Lebih Percaya Yulianis Ketimbang Nazaruddin