Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Hasil Blusukan Indra Memburu Garuda Muda

image-gnews
Pelatih tim nasional Indonesia, Indra Sjafri (kedua kanan) memberi intruksi pemain Indonesia U-19 di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, (17/9). ANTARA/M Risyal Hidayat
Pelatih tim nasional Indonesia, Indra Sjafri (kedua kanan) memberi intruksi pemain Indonesia U-19 di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, (17/9). ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sukses menahan tiga tendangan penalti saat mengalahkan Vietnam 7-6 dalam laga final Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) di Sidoarjo, Ahad malam lalu, membuat penjaga gawang timnas U-19 Ravi Murdianto dielu-elukan bak pahlawan. Namun, pemain dengan tinggi badan 183 sentimeter itu menepis bahwa dirinya yang membawa Indonesia meraih gelar juara. “Gelar itu adalah usaha tim,” kata Ravi kepada Tempo, Senin, 23 September 2013.

Pemain asal Grobogan, Jawa Tengah, itu mengatakan kunci kemenangan tim adalah kerja keras dan kekompakan. Tidak ada pemain yang merasa hebat di antara yang lain. Kemenangan Indonesia ditentukan penendang terakhir, Ilham Udin Armaiyn, yang juga cucu Gubernur Maluku Utara, Thaib Armaiyn. Inilah untuk pertama kalinya Indonesia menggondol Piala AFF selama 22 tahun berlaga dalam kompetisi ini.

Rahasia lain, kata pemain yang pernah menimba ilmu sepak bola di Sekolah Sepak Tugu Muda Semarang itu, adalah tangan dingin pelatih kepala Indra Syafri. Di luar lapangan, ia suka bercanda dan mengayomi seperti orang tua. Namun, di dalam lapangan, ia tegas dan disiplin. “Saya pernah dimarahi ketika melakukan kesalahan,” kata Ravi.

Gelandang Muhammad Hargianto mengiyakan cerita Ravi. Selama tiga bulan tim digojlok di Yogyakarta dan menjalani beberapa pertandingan uji coba menghadapi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, ia sangat merasakan manfaatnya. “Tidak ada kata menyerah,” kata pemain yang ikut memperkuat timnas U-16 dalam kualifikasi Piala Asia 2011 dan timnas U-16 yang menjuarai Turnamen HKFA di Hong Kong tahun lalu itu.

Indra Syafri mengaku selama dua tahun terakhir harus blusukan untuk mencari pemain. Pemain PSP Padang 1985-1993 itu mengunjungi 49 kota untuk menemukan 160 anak berbakat. Jumlah itu diseleksi menjadi 96 orang yang dipanggil untuk mengikuti pembinaan di Yogyakarta. Dari situlah, Indra memilih 20 anak yang kemudian dibentuk menjadi skuad Garuda Muda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesuksesan ini membuat Ketua Badan Tim Nasional La Nyalla Mahmud Mattaliti mengingatkan agar para pemain dijauhkan dari kegiatan non-sepak bola. Ia berkeberatan soal stasiun-stasiun televisi yang mengejar-ngejar Ilham Udin Armayn dan kawan-kawan untuk tampil dalam acara mereka. “Bisa-bisa malah merusak mental anak-anak. Mereka masih harus fokus. Masa depannya masih panjang," kata La Nyalla, yang juga Wakil Ketua Umum PSSI.

Setelah ini, skuad Garuda Muda masih punya tugas. Mulai Oktober mendatang, mereka bakal bertarung dalam kualifikasi AFC U-19 Grup G menghadapi Korea Selatan, Laos, dan Filipina.

AGITA SUKMA LISTYANTI | ARIE FIRDAUS | GADI MAKITAN | AGUSSUP


Berita terpopuler:
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan
Valentino Simanjuntak, Si Jebret Ow Ow Ow
8 Alasan Beralih ke Android
Alasan BBM untuk Android Ditunda
Ahli Grafologi: Vicky Pemuda Luar Biasa, tapi ... 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Terdakwa kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Joko Driyono dikawal saat meninggalkan ruang sidang setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.


Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Terdakwa Joko Driyono dikawal saat bersiap mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Dalam perkara ini Joko Driyono didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.