TEMPO.CO, Roma - Bek Sassuolo, Francesco Acerbi mengaku sangat marah dengan tuduhan menggunakan doping di alamatkan kepada dirinya. Acerbi menyebut tuduhan tersebut berdampak pada orang-orang disekitarnya.
“Saya tidak pernah menggunakan obat terlarang. Jadi, sangat mengerikan dituduh menggunakan doping,” kata Acerbi, Selasa, 17 Desember 2013.
Acerbi dituduh doping, setelah hasil urine pemain berusia 25 tahun tersebut usai laga melawan Cagliari, 1 Desember 2013, positif menggunakan zat terlarang. Mantan pemain AC Milan ini mengelak dengan mengatakan bahwa ia pernah mengalami penyakit tumor testis yang baru bisa disembuhkannya pada Juli 2013.
“Kemungkinan tingkat hormon saya yang tinggi setelah pengobatan pada penyakit saya. Bagaimana mungkin mereka yang melakukan pengecekan pada urine saya tidak melakukan tes lanjutan,” ucap pemain bernomor punggung 55 itu.
Kasus penggunan doping di Liga Italia memang santer terdengar. Hal itu seperti 'rahasia umum' antara para pelaku sepak bola Italia. Di 2012, mantan pemain Parma asal Argentina, Matias Almeyda pernah mengatakan soal penggunaan doping di kalangan pesepak bola Italia.
"Di Parma kami diberikan IV drip (memasukkan substansi cair langsung ke dalam saluran darah) sebelum pertandingan. Mereka bilang itu adalah campuran vitamin, tapi sebelum memasuki lapangan saya bisa melompat setinggi langit-langit," tulis Almeyda dalam bukunya dan kemudian dimuat oleh Gazzetta dello Sport.
FOOTBALL ITALIA | GALIH PRASETYO
Berita Terpopuler:
Hasil Pertandingan La Liga Spanyol
Wenger: Saya Fan Luis Suarez
AC Milan Enggan Remehkan Atletico Madrid
Erick Thohir dan Mazzarri Kompak Salahkan Wasit
Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris