TEMPO.CO , Jakarta:Federasi Sepak Bola Cile melarang klub Palestino menggunakan seragam barunya. Sebab, jersey terbaru yang mereka pakai sejak Desember lalu itu menggunakan angka 1 di nomor punggung pemain dengan gambar peta Palestina sebelum berganti menjadi wilayah Israel pada 1947.
Pelarangan kostum ini diputuskan Federasi Sepak Bola Cile setelah mendapat keberatan dari komunitas Yahudi di negeri itu. Mereka tak terima atas pemakaian peta yang dipakai dalam jersey tersebut.
"Kami tidak bisa menerima keterlibatan sepak bola dengan politik dan agama," kata salah seorang tokoh organisasi Yahudi di Cile, Patrick Kiblisky.
Setelah menelaah pengaduan itu dalam beberapa minggu, akhirnya pihak Federasi Sepak Bola Cile menerima keberatan tersebut. Alasannya, mereka tidak menerima segala bentuk diskriminasi.
Mereka juga memutuskan agar klub yang berbasis di Santiago itu mengubah kostum yang sudah dipakai dalam tiga pertandingan tersebut dengan angka seperti biasa. Palestino juga diwajibkan membayar denda sebesar 800 pound.
Palestino menyatakan keheranannya terhadap keputusan itu. Masalahnya, menurut mereka, desain itu telah mereka gunakan pada musim sebelumnya.
Soal penggunaan gambar peta itu, menurut mereka, merupakan pandangan mereka tentang Timur Tengah. “Bagi kami, Palestina merdeka tetap menjadi sejarah Palestina."
Palestino didirikan pada 1920 oleh imigran asal Palestina di selatan Cile. Pada 1952, klub ini berstatus profesional dan bertanding di liga Cile.
Menurut BBC, jumlah imigran Palestina di negeri itu terbilang banyak. Bahkan Cile disebut sebagai tempat kedua terbanyak bagi komunitas Palestina di luar Timur Tengah.
Desember lalu, Palestino meluncurkan baju seragam baru dengan tetap memakai warna tradisional klub, yang diambil dari warna bendera Palestina, yakni merah, hijau, dan hitam.
BBC | irfan
Berita Lain
Zidane: Ribery Hebat, tapi Ronaldo Luar Biasa
Diminati MU dan PSG, Pjanic Tersanjung
Ribery Sakit Hati Tak Dapat Ballon d'Or
Eto'o Ingin Kembali ke Mallorca
MU Gelontorkan Rp 3 Triliun untuk Belanja Pemain