TEMPO.CO, Surabaya-Komisaris PT Persebaya Indonesia Saleh Ismail Mukadar meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak semena-mena dengan menghapus keberadaan klub Persebaya 1927. "Mau cari untung di sepak bola, silakan. Tapi jangan klub kebanggaan dihapus," kata Saleh di luar arena Kongres Tahunan PSSI di Hotel Shangri-La Surabaya, Ahad, 26 Januari 2014.
Ia mengaku heran dengan sikap PSSI yang tidak mau mengakui Persebaya 1927. Padahal selama ini, klub tersebut berkompetisi di Liga Primer Indonesia yang diakui PSSI. Bahkan klub berjuluk Bajul Ijo itu melahirkan bintang-bintang tim nasional, yakni Andik Vermansyah, Taufiq dan Evan Dimas. "Bagaimana mungkin pemain kami Andik Vermansyah di timnas, tapi kami tidak diakui?" kata Saleh.
Saleh menyebut pada 2011 lalu La Nyalla Mattaliti pernah mau masuk ke Persebaya 1927 dan meminta saham 30 persen. "Tapi hari ini dia bilang Persebaya 1927 tidak sah," ujarnya.
Saleh tidak mempersoalkan andaikata Persebaya 1927 dijual ke siapapun, asalkan tidak dihapus. Saleh membantah bahwa dirinya menggerakkan massa untuk berunjukrasa selama pelaksanaan Kongres PSSI di Hotel Shangri-La. Aksi Bonek, kata Saleh murni karena ingin membela tim kesayangan mereka. "Tanpa kami gerakkan, mereka gerak sendiri. Nggak dibayar, malah urunan sendiri-sendiri," katanya.
Semula, Saleh mendesak untuk menemui pengurus PSSI yang sedang berkongres. Namun, permintaan Saleh itu tidak digubris panitia PSSI.
Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti mengatakan PSSI sudah mengambil keputusan untuk menetapkan Persebaya Liga Super Indonesia sebagai klub yang sah. Sebab, kata dia, Persebaya sudah mengikuti peraturan untuk turun di kompetisi kasta tertinggi. "Yang ikut Liga Super ya Persebaya divisi utama. Sudah sah," kata Nyalla.
PSSI menggelar Kongres Tahunan di Shangri-La Hotel Surabaya, Ahad, 26 Januari 2014. Kongres ini diikuti oleh 102 pemilik hak suara. Mereka terdiri dari 33 pengurus provinsi, 16 klub Liga Super Indonesia, 16 klub Divisi Utama, 14 klub Divisi I, 12 klub Divisi II, 10 klub Divisi III.
Tak hanya membahas agenda organisasi, saat kongres nanti PSSI juga akan menentukan pelatih tim nasional Indonesia di bawah usia 23 tahun. Hal ini terkait dengan langkah PSSI yang berencana akan mengirim Timnas U-23 ke ajang Asian Games 2014.
AGITA SUKMA LISTYANTI