TEMPO.CO, Milan - Sejak datang ke AC Milan pada musim dingin 2013, Mario Balotelli langsung menjadi tumpuan klub asal kota mode tersebut. Menjadi mesin gol Rossoneri, Balotelli pun mengaku senang jika posisinya itu membuat dirinya sebagai pemimpin Milan.
Mulai paruh kedua musim lalu, Balotelli mencetak 12 gol dari 13 penampilan. Alhasil peringkat Milan, yang saat itu berada di papan tengah klasemen, terdongkrak dan finis di posisi ketiga. Dan sejak saat itu Balotelli menjadi andalan rekan-rekan setimnya.
Kepercayaan yang diberikan rekan-rekan setimnya itu, kata Balotelli, berkat posisinya sebagai striker. "Saya jadi punya lebih sedikit tanggung jawab karena ini. Saya senang bisa menjadi pemimpin bagi tim ini," kata Balotelli.
Meskipun menjadi andalan Milan, Balotelli tidak besar kepala. "Bagi saya yang terpenting adalah rekan saya tetap menilai saya sama, baik di lapangan, di bangku cadangan, atau di tribun penonton," ungkap pemain tim nasional Italia tersebut.
Sayangnya ketergantungan kepada Balotelli senjata makan tuan ketika bekas pemain Manchester City tampil buruk. Ketika Balotelli tak membuat gol, kinerja Milan pun menurun. Kini Milan masih berada di posisi kesembilan dengan 28 poin, tertinggal 28 poin dari pemimpin klasemen Seri A Liga Italia, Juventus.
Tapi, Balotelli tetap senang meskipun Milan sedang terpuruk. Karena, dia menambahkan, setiap tim bisa tampil buruk kapan saja. "Saya senang bermain untuk tim besar ini, terutama di saat-saat sulit," ujar Balotelli.
FOOTBALL ITALIA | JOKO SEDAYU
Baca Juga:
Liga Inggris | Liga Spanyol | Liga Italia | Liga Champions | Piala Dunia 2014 | Transfer Pemain
Berita Terpopuler:
MU Paling Jago di Kandang, Arsenal Urutan Kedua
Transfer Pemain, FIFA: Klub Inggris Paling Royal
Tekuk Lazio 1-0, Napoli ke Semifinal Copa Italia
Gol Telat Thiago Menangkan Bayern