TEMPO.CO, Barcelona - Barcelona menghadiahkan peluang bagi para pesaingnya dalam perebutan gelar La Liga musim ini menyusul kekalahan 2-3 dari Valencia di Nou Camp, Sabtu akhir pekan lalu.
Kekalahan itu memungkinkan Atletico Madrid menyalip ke puncak klasemen dengan 57 poin, unggul tiga poin atas Barca yang kini mengantongi nilai sama, 54, dengan Real Madrid.
Dalam pertandingan melawan Valencia itu, Barca kebobolan tiga gol dalam rentang waktu hanya 15 menit. Parahnya, ketiga gol itu tercipta karena kesalahan para pemain belakang mereka, mulai dari pengambilan posisi yang buruk hingga minim intensitas dan konsentrasi. Ini bukan hal yang baru karena Los Azulgrana sudah lumayan sering menyulitkan diri sendiri dengan kesalahan-kesalahan ini.
Sepak pojok dan tendangan bebas dari kedua sektor sayap masih menjadi ancaman terbesar bagi Barca meski tak satu pun dari ketiga gol Valencia yang membobol gawan mereka Sabtu lalu berasal dari situasi tersebut.
Fakta menunjukkan, Barca telah kebobolan enam gol dari bola-bola mati dalam dua bulan terakhir. Tiga di antaranya terjadi dalam ketiga pertemuan dengan Levante, masing-masing satu gol di kedua leg perempat final Copa del Rey dan di La Liga. Tiga gol lainnya terjadi dalam laga lawan Getafe, Villarreal, dan Glasgow Celtic di Liga Champions.
Terlepas dari perubahan sistem pengawalan daerah pertahanan dari zonal marking ke mixed system, pelatih Gerardo Martino belum mampu mengatasi kelemahan ini. Kondisi ini bisa berakibat sangat fatal di Liga Champions karena dalam kompetisi ini ada sejumlah tim yang piawai dalam memanfaatkan bola-bola mati.
Kelemahan Barca lainnya musim ini adalah terlalu sering kehilangan bola di lini tengah. Ini bukan hanya terjadi saat melawan Valencia, tapi juga dalam laga-laga sebelumnya. Salah satu yang paling fatal adalah saat Andres Iniesta kehilangan bola dalam laga melawan Athletic Bilbao di San Mamés Barria pada 1 Desember lalu yang berujung pada satu-satunya gol penentu kemenangan tuan rumah.
Tim-tim lawan juga telah mengetahui bahwa Barca sangat rentan di kedua sisi pertahanan karena kebiasaan para bek sayap mereka untuk naik membantu serangan. Karenanya, begitu tim-tim lawan tersebut mendapatkan bola, mereka akan berusaha untuk menusuk Barca di kedua sektor itu.
MARCA | A. RIJAL