TEMPO.CO, BANDUNG-- Wasit Novari Ichsan akhirnya meniup peluit tanda akhir laga. Tubuh bek Persita Tangerang FX Januar seperti luruh. Diciumnya rumput Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Dadanya gemuruh penuh sesal. Perjuangan total tim selama 90 menit menahan Persib Bandung 1-1 menguap begitu saja.
Keputusan wasit Novari mengganjar Persib dengan hadiah tendangan penalti di masa perpanjangan waktu mengubur jerih payah Januar dan kawan-kawan. Lewat eksekusi sepak penalti gelandang Persib, Makan Konate, Persita akhirnya dipaksa menyerah 1-2 kepada tuan rumah di laga Liga Super Indonesia 2014, Rabu petang 5 Februari 2014.
Di lorong menuju ruang ganti pakaian skuat Persita, emosi kembali tumpah. Sambil melenggang, beberapa anak Cisadane memaki keputusan penalti wasit Novari. Satu dari mereka nampak ditahan seorang ofisial Persita supaya tak mengamuk. "Capek-capek kami main 90 menit, akhirnya dicurangi wasit,"pekik salah satu pemain Persita.
Di ruang konferensi pers, Pelatih Persita Arcan Iurie Antolievieci gagal menyembunyikan roman muramnya. Namun ia berusaha tetap ramah dengan ekspresi rasa tawakkal seorang muslim sejati. "Selamat buat Persib. Insya Allah nanti Persib juara ISL,"ucapnya seusai laga, 5 Februari.
Iurie emoh mengomentari keputusan penalti wasit Novari di pengujung laga. Untuk bersikap, ia lebih dulu akan menyimak video rekaman pertandingan petang tadi. "Saya tidak akan bicara dulu soal keputusan wasit,"kata dia.
Yang pasti, Iurie menambahkan, Januar dan kawan-kawan tampil cukup memuaskan sepanjang laga. "Mereka sudah berani main bola, menemukan pola permainan dan mengembangkannya. Mudah-mudahan kami bisa mendapat balasan gol dan mencuri poin di lapangan lain. Insya Allah,"kata dia.
Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman tak terlalu perduli dengan keputusan wasit yang dianggap merugikan tim lawan. Kemenangan kedua Persib di ajang Liga Super ini justru patut disyukuri. Padahal selama ini, kata dia, Maung Bandung acap kesulitan saat melawan tim dengan gaya permainan defensif seperti Persita.
"Di babak pertama, kami menguasai permainan tapi mereka (Persita) main defensif. Pemain kami sempat kehilangan akal karena kurang pintar improvisasi,"kata Djadjang. Di babak kedua, Maung Bandung sempat tertinggal satu gol dan kehilangan Hariono yang diganjar kartu merah. "Tapi kami bisa bangkit dan akhirnya unggul. Ini layak diapresiasi,"kata dia.
Persib Bandung akhirnya melibas Persita Tangerang 2-1 dalam duel laga lanjutan Liga Super Indonesia 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, petang tadi. Dua gol kemenangan Maung Bandung dicetak Ferdinan Sinaga di menit ke-75 dan gelandang Makan Konate lewat titik putih saat injury time. Gol tunggal Persita dicetak pada menit ke-72 oleh Arvani Sirvi. ERICK P. HARDI