TEMPO.CO, Liverpool - Penyerang Liverpool, Luis Suarez, mengungkapkan telah dua kali melakukan kesalahan fatal dalam karier sepak bola profesionalnya. Namun, isu rasisme yang ramai diberitakan oleh media, kata Suarez, adalah kebohongan yang dikemukakan oleh bek Manchester United, Patrice Evra.
Kesalahan pertama, kata Suarez, adalah ketika dia menggigit pemain lawan saat bermain untuk Ajax Amsterdam. Kedua, dia menambahkan, ketika menggigit tangan bek Chelsea, Branislav Ivanovic. "Itu dua kesalahan saya. Dan saya sudah meminta maaf dan masalah selesai," katanya.
"Tapi kasus dengan Evra adalah kebohongan. Saya dituduh tanpa bukti. Tapi itu kejadian masa lalu. Saya memang sedih dituduh rasisme, tapi saat ini sangat bahagia," Suarez menambahkan.
Suarez pun menyarankan untuk tidak membuat ulah jika bermain di Liga Primer Inggris. Sebab, dia menjelaskan, media-media Inggris akan mengkritik habis-habisan pemain yang kontroversial. "Jika Anda tidak memberikan makanan kepada media, maka tidak ada yang bisa katakan dengan Anda," ujar Suarez.
"Saya sudah dewasa dan berusaha untuk berpikir dulu sebelum bertindak. Orang-orang di Inggris sudah tidak membicarakan saya sekarang, karena saya tidak melakukan kesalahan. Kini mereka membicarakan saya sebagai pesepakbola," Suarez menambahkan.
Setelah menjalani hukuman 10 pertandingan karena menggigit Ivanovic, Suarez langsung melejit. Pemain asal Uruguay itu membawa Liverpool berada di posisi empat besar klasemen sementara. Suarez tampil gemilang dengan mencetak 23 gol dari 21 pertandingan.
FOUR FOUR TWO | JOKO SEDAYU
Baca Juga:
Liga Indonesia | Liga Inggris | Liga Spanyol | Liga Italia | Liga Champions | Piala Dunia 2014 | Transfer Pemain
Berita Terpopuler:
Inginkan Balotelli, Arsenal Rayu Mino Raiola
Pasok Timnas U-19, SSB Semarang Dapat Penghargaan
Peringkat Swiss Naik ke Posisi 6 FIFA
PSSI Laporkan Apung ke Mabes Polri
Kandaskan Persita, Arema Tak Terbendung