TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono meminta panitia pelaksana (panpel) Tur Nusantara U-19, yang menggelar pertandingan timnas U-19 melawan Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS), di Semarang meminta maaf secara terbuka dan tertulis ke PSSI. Tuntutan itu berkaitan dengan insiden pemasangan foto pribadi pengurus PSIS, Yoyok Sukawi, pada lembar tiket pertandingan.
"PSSI baru mengetahui insiden itu Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB karena memang panpel pertandingan bukan di-handle PSSI," kata Joko.
Menurut dia, pelaksanaan pertandingan dalam Tur Nusantara U-19 diserahkan kepada tuan rumah yang dikunjungi timnas U-19. Bahkan PSSI tidak mengutip biaya apa pun dari tuan rumah atas tur ini. Semua pengeluaran timnas U-19 dibiayai sendiri oleh PSSI, baik biaya hotel maupun tiket pesawat.
"PSSI hanya melakukan supervisi saja, di bawah kendali football service. Dan semua panduan sudah diberikan ke panpel lokal," kata Joko lagi.
Ia menyatakan insiden pemasangan foto calon legislator itu akan membuat PSSI bertindak tegas. Bahkan pertandingan di Semarang akan dibatalkan kecuali panpel setempat meminta maaf secara terbuka dan tertulis ke PSSI sebelum kickoff.
Joko menyatakan PSSI mengeluarkan sikap keras itu demi melindungi tim nasional di semua level dari upaya politisasi. Sebab, menurut dia, upaya politisasi sepak bola atau menumpang demi pencitraan lewat medium sepak bola kerap terjadi. "PSSI harus tetap konsisten untuk tidak melakukan toleransi terhadap hal-hal tersebut," kata Joko.
EDI FAISOL
Berita Lain
Indra Sjafrie: Semoga Timnas U-19 Dapat Tekanan
Timnas U-19 Akan Turunkan Muka Baru di Semarang
Jamu Timnas U-19, PSIS Siapkan 17 Pemain
Indra Sjafri Incar Pemain Yogya untuk Timnas U-19
Timnas U-19 Masih Harus Atasi Dua Kelemahan