TEMPO.CO, Makassar - Pelatih PSM, Rudy William Keltjes menyayangkan anak buahnya yang takut berduel dan bermain di bawah tekanan. "Karakter permainan khas Makassar tak terlihat dan mental pemain terlihat jeblok," katanya.
Pada di Stadion Persiba, Kalimantan Timur, Sabtu, 15 Maret, PSM kalah 1-0 dari tuan rumah. Gol semata wayang Persiba dilesakkan Fernando Soler pada menit ke-20. Kekalahan ini membuat Juku Eja alias Ikan Merah-julukan PSM, semakin terpuruk di klasmen ISL wilayah Timur. (Baca: Persiba Incar Tiga Poin dalam Laga Kontra PSM)
Ponaryo Astaman dkk terdampar di peringkat sembilan dengan lima poin dari tujuh pertandingan. Rinciannya, sekali menang, dua kali seri dan empat kali kalah. Perjuangan PSM keluar dari ambang zona degradasi semakin berat. Dua klub tangguh menanti pada tur Papua. Diantaranya, Perseru Serui, 14 April dan Persipura, 19 April. Pasukan Ramang membutuhkan tambahan poin bila ingin bertahan di kasta tertinggi liga Indonesia.
Rudy William Keltjes mengatakan kekalahan yang diderita timnya dipengaruhi pelbagai faktor. Salah satunya, karakter permainan khas Makassar yang selalu ditekankan tak terlihat. Situasi itu membuat koordinasi antar-lini tidak berjalan maksimal. Kreasi serangan tim berjulukkan Ayam Jantan dari Timur pun sangat minim. Sejumlah pemain juga sering kehilangan bola yang membuat tim tuan rumah kian mendominasi laga.
Faktor lain, Keltjes menyoroti kondisi lapangan yang bergelombang dan keras. "Itu membuat strategi tak berjalan sempurna. Pola permainan dari kaki ke kaki sulit karena lapangan tidak rata," kata eks punggawa Persebaya ini.
TRI YARI KURNIAWAN
Terpopuler Olahraga:
Tak Ada Tim Order di Mercedes Besok
Taklukkan Lina, Penneta Hadapi Radwanska di Final
Fakta-fakta Menarik Spurs Vs Arsenal