TEMPO.CO, London - Menjelang menjalani pertandingan berat melawan Paris Saint Germain (PSG) di Stadion Stamford Bridge, London, dinihari nanti, Rabu, 9 April 2014, pemain kawakan Chelsea, Frank Lampard, menceritakan kembali kisah kepahlawanan mereka menumbangkan Napoli dua tahun lalu. Lampard sengaja mengungkapkan cerita heroik masa silam itu untuk memotivasi rekan-rekannya.
Maklum, Chelsea butuh kejaiban pada pertandingan kedua babak perempat final Liga Champions dinihari nanti, setelah mereka kalah telak 1-3 dari PSG pada pertemuan pertama.
Lampard masih mengingat jelas suasana Stadion Stamford Bridge pada 14 Maret 2012. Ketika bola hasil tendangan penaltinya pada menit ke-75 tak dapat dibendung kiper Napoli, Morgan de Sanctis, stadion seolah meledak.
Skor pertandingan berubah menjadi 3-1. Chelsea sukses memaksa Napoli menjalani babak tambahan karena pada pertandingan pertama mereka kalah dengan skor sama.
Pada akhir laga, pesta lebih besar bahkan digelar karena The Blues akhirnya lolos ke babak perempat final setelah Branislav Ivanovic mencetak gol keempat pada menit ke-105. Momen itu menjadi titik balik Chelsea yang akhirnya meraih trofi di akhir turnamen.
Dua tahun berselang, Lampard cs terjepit dalam peristiwa serupa. Kalah 1-3 oleh Paris Saint-Germain di laga pertama babak perempat final, pekan lalu, kini mereka berdoa dilimpahi berkah yang sama. "Meski sekarang lebih sulit karena kami menghadapi tim yang lebih kuat (dibanding Napoli)," ujarnya.
"Tapi kami pasti bisa menang lebih dari dua gol. Yang harus kami lakukan hanya berfokus dan terus bekerja keras."
Pernyataan itu didukung Eden Hazard, pemain yang mencetak satu-satunya gol Chelsea di Parc de Prince, Paris. “Kami sudah membuktikan bahwa kami bisa melalui kondisi seperti ini,” kata gelandang asal Belgia tersebut. “Dan, kami akan melakukannya sekali lagi.”
Dengan bukti yang pernah mereka tunjukkan, keyakinan duo Chelsea itu memang tak bisa dimentahkan. Namun, pelatih Jose Mourinho punya penilaian berbeda.
Entah sedang melancarkan perang urat saraf atau jujur dengan peluang tim asuhannya, ia menilai peluang Chelsea untuk melaju ke perempat final sudah tertutup. "Sulit untuk menyalip PSG," kata Mourinho, seperti dilansir The Independent.
Ia pun menjabarkan alasannya. Menurut The Happy One, julukan Mourinho, Chelsea tak memiliki penyerang mematikan untuk menghabisi PSG. Dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris melawan Stoke City pada Ahad lalu, misalnya, semua gol Chelsea diborong pemain tengah.
Fernando Torres, yang dipasang sebagai penyerang utama dalam pertandingan tersebut, tak mampu mencetak satu gol pun. "Jadi mungkin saya akan memasang Samuel Eto'o," kata Mourinho (Baca: Lima Hal Ini Bisa Bikin Mourinho Singkirkan PSG).
CFC | INDEPENDENT | GUARDIAN | ARIE FIRDAUS
Berita Terpopuler
Bogor Hujan Lebat, Besok Sebagian Jakarta Banjir
Sebelas Pengamat AS Awasi Pemilu KBRI Washington
Gerrard Bawa Kembali Liverpool Puncaki Klasemen