TEMPO.CO, Turin: Juventus mengayunkan langkah mendekati final Liga Europa. Dinihari nanti, Jumat, 11 April 2014, di Stadion Juventus, Turin, Gianluigi Buffon dan kawan-kawan menjamu Lyon pada pertandingan kedua babak perempat final turnamen lapis dua di benua biru tersebut.
Kampiun Italia itu mengantongi modal besar, kemenangan 1-0 pada pertemuan pertama di Stadion Gerland, Lyon, Prancis, pekan lalu. Gol tunggal diciptakan bek tengah Leonardo Bonucci. "Kami tidak bisa melepas kaki dari pedal gas," kata Antonio Conte, pelatih Juventus. "Kami ingin masuk ke semifinal."
Pelatih 44 tahun asal Lecce itu mengatakan pencapaian Juventus merupakan jawaban atas tudingan yang menyebut sepak bola Italia melempem karena hanya menyisakan satu tim di Liga Europa dan Liga Champions Eropa, terjepit wakil Spanyol, Inggris, dan Jerman. "Kami bertarung demi Juventus dan sepak bola Italia," ujar Conte.
Klub berjulukan La Vecchia Signora alias Si Nyonya Tua itu memiliki motivasi tambahan, yaitu final Liga Europa dijadwalkan berlangsung di rumah mereka, Stadion Juventus, 14 Mei mendatang. Gelanggang yang berlokasi di Turin itu merupakan benteng mereka sejak September 2011, menggantikan Stadion Olimpico.
Conte berharap gelanggang berkapasitas 41 ribu itu dipenuhi pendukung Juventus malam nanti. "Sorak-sorai penonton membuat semangat anak-anak naik," katanya. Meski unggul gol, mantan kapten Juventus itu memandang pertarungan melawan Lyon masih jauh dari selesai. "Kami harus berhati-hati terhadap serangan balik Lyon."
Hasil imbang cukup untuk membuat Juventus melenggang ke semifinal. Tapi, bukan itu yang ada di benak Si Nyonya Tua. "Kami menanggap pertandingan ini seperti final, jadi target kami adalah kemenangan," kata Bonucci, 26 tahun.
Pelatih Lyon, Remi Garde, mengakui posisi timnya di ujung tanduk. "Kami butuh keajaiban untuk bisa menang di pertandingan kedua ini," katanya. Turin memang selalu jadi benteng pelindung Juventus. Terakhir kali mereka takluk di Stadion Juventus adalah setahun lalu, saat dikalahkan Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions.
Kesulitan klub pemilik tujuh trofi Liga Prancis tambah menggunung disebabkan banyaknya pemain cedera. Mereka kehilangan gelandang Clement Grenier dan Gueida Fofana yang cedera pangkal paha. Pengatur serangan Yoann Gourcuff ikutan absen karena cedera pergelangan kaki. Di lini belakang, Mouhamadou Dabo belum sembuh dari sakit paha belakang dan Miguel Lopes absen sampai akhir musim akibat patah kaki.
Garde, 48 tahun, menggali hikmah di tengah jepitan kesulitan tersebut. Dia berkesempatan menurunkan pemain mudanya, seperti bek tengah Samuel Umtiti, 20 tahun, dan gelandang Jordan Ferri, 22 tahun. Ferri mencetak gol dari tendangan jauh di pertandingan terakhir Lyon, yaitu saat menang 2-1 atas Valenciennes di Liga Prancis, Ahad lalu. "Melawan Juventus merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi para pemain muda," katanya.
FOOTBALL ITALIA | FORZA ITALIAN FOOTBALL | SOCCER WAY | WHO SCORED | REZA MAULANA
Berita Terpopuler
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru
Di TPS 27, Try Sutrisno Sebut Jokowi Pak Lurah
Soal Debt Collector, BNI: Nasabah Tak Bayar Utang