TEMPO.CO, Muenchen – Muenchen adalah neraka bagi Real Madrid di Liga Champions. Fakta menunjukkan hal itu. Dari sepuluh pertandingan yang telah dimainkan di kota itu melawan tuan rumah Bayern Muenchen, Los Blancos menelan sembilan kekalahan dan hanya mencatat satu hasil imbang. Mereka sama sekali tak pernah mencicipi kemenangan di kandang klub Bavaria itu, baik saat masih di Olympiastadion maupun di Allianz Arena.
Namun, di balik semua catatan yang terlihat memprihatinkan tersebut, ada satu statistik yang memberi alasan bagi Madrid untuk tetap optimistis. Muenchen memang hampir selalu meraih kemenangan dalam laga kandang melawan Madrid, tapi tak berarti mereka selalu keluar sebagai pemenang.
Faktanya, hasil dari tujuh pertandingan terakhir yang dimainkan kedua tim di Muenchen akan sangat menguntungkan Madrid jika mereka bisa mengulangnya dalam pertemuan kali ini.
Contohnya, terakhir kali Madrid bermain di Allianz Arena pada musim 2011/12, mereka menelan kekalahan 1-2. Skor ini akan cukup bagi skuad Carlo Ancelotti kali ini untuk merebut tiket ke final di Lisbon pada 24 Mei mendatang.
Madrid juga menelan kekalahan 1-2 di Muenchen pada musim 2006/07 yang membuat mereka tersingkir setelah hanya menang 3-2 di Santiago Bernabéu.
Jerman memang kurang bersahabat bagi Madrid, tapi tiga gelar Liga Champions terakhir yang direbut Los Blancos melibatkan kemenangan-kemenangan di Jerman dan atas tim-tim Jerman. Saat memenangi gelar Liga Champions ketujuh pada 1998, Madrid mengalahkan Bayer Leverkusen dan Borussia Dortmund pada perempat final dan semifinal.
Madrid juga menyingkirkan Muenchen pada semifinal saat memenangi gelar Liga Champions kedelapan pada 2000. Dan, gelar Liga Champions kesembilan pada 2002 setelah menyingkirkan Muenchen pada perempat final dan mengalahkan Leverkusen pada final.
Musim ini, Madrid telah menyingkirkan Schalke 04 di 16 besar dan Dortmund pada perempat final. Kini tinggal Muenchen yang menghalangi langkah mereka ke final.
MARCA | A. RIJAL