TEMPO.CO, Roma - Masalah yang timbul akibat ulah suporter sepak bola Italia dapat membuat salah satu negara kiblat sepak bola dunia itu ditinggalkan para pemain nasional. Hal ini ditegaskan pelatih klub Fiorentina, Vincenzo Montella, Sabtu, 3 Mei 2014, menyusul penembakan tiga orang suporter di dekat Stadion Olimpiade Roma menjelang pertandingan final Piala Italia.
Pertandingan yang dijadwalkan digelar pada Sabtu petang itu terpaksa diundur selama 45 menit akibat kebrutalan itu.
Dalam pertandingan final itu Napoli mengalahkan Fiorentina 3-1, dan memenangi Piala Italia untuk kelima kalinya. Suasana di dalam stadion sempat tegang karena merebaknya berita penembakan suporter itu.
"Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya saya alami. Saya punya pengalaman serupa di Roma," kata Montella, yang bermain untuk Roma pada derby 2004 melawan Lazio. Pada waktu itu pertandingan tim sekota tersebut juga ditunda gara-gara isu yang menyebutkan seorang anak tewas ditabrak mobil polisi di luar stadion. Isu ini jelas merupakan kabar bohong.
"Sayangnya, seperti itulah ulah suporter sepak bola Italia. Saya pikir kami akan kehilangan banyak pemain karena itu. Mereka akan kabur (bermain) ke tempat lain," ujar Montella. "Inilah yang harus menjadi perhatian orang-orang Italia. Kejadian ini memalukan karena banyak orang (dunia) ingin menyaksikan pertandingan yang atraktif (bukannya horor)."
REUTERS | AGUS BAHARUDIN