TEMPO.CO, Barcelona – Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi Brasil, Minggu, 4 Mei 2014, bek Barcelona asal Brasil, Dani Alves, mengaku tak terlalu suka dengan kampanye antirasisme di jejaring sosial dengan hashtag #somostodosmacacos (kita semua monyet). Ia beralasan, martabat manusia jauh di atas hewan primata tersebut.
"Kita semua manusia dan kita semua sama. Saya pikir, inilah pesan yang harus kita kedepankan,” kata Alves.
Hashtag #somostodosmacacos pertama kali dicetuskan oleh rekan Alves di Barca dan timnas Brasil, Neymar, di akun Twitter miliknya sebagai dukungan terhadap tindakan Alves memakan pisang yang dilemparkan kepadanya dalam pertandingan melawan Villarreal di El Madrigal sepekan lalu.
Alves menegaskan bahwa tindakannya memakan pisang itu merupakan reaksi instingtif karena tak ada yang mengira hal seperti itu terjadi di lapangan sepak bola. “Itu tindakan spontan untuk memberikan respons positif terhadap sebuah aksi yang tak menguntungkan, dan dampaknya sangat luar biasa," katanya.
Alves mengaku ia merasa "kuat" dan "bahagia" dengan dampak dari tindakannya terhadap peperangan melawan rasisme. “Namun peristiwa ini tak boleh disempitkan menjadi hanya sebuah pisang. Kita harus menciptakan sesuatu yang positif dalam mendukung peperangan ini. Publik harus terlibat. Peperangan ini harus dilanjutkan dan bukan hanya reaksi sesaat," ujarnya.
MARCA | A. RIJAL